Solo (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) siap memenuhi kebutuhan elpiji di Soloraya untuk Lebaran seiring dengan perkiraan meningkatnya konsumsi pada periode tersebut.
"Kalau untuk penambahan sifatnya fakultatif, kami melihat kebutuhan di lapangan. Kalau sejauh ini stoknya masih aman," kata Unit Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibilty (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada kenaikan konsumsi elpiji di wilayah Soloraya. Pihaknya mencatat untuk konsumsi elpiji di Solo sekitar 116 metrik ton (MT)/hari, sedangkan di Boyolali konsumsinya sebesar 121 MT/hari.
Selanjutnya, untuk di Kabupaten Sukoharjo konsumsi elpiji sebesar 110 MT/hari, Kabupaten Karanganyar sebesar 121 MT/hari, Wonogiri 86 MT/hari, dan Kabupaten Klaten 140 MT/hari.
Ia memprediksikan pada periode Lebaran tersebut akan terjadi kenaikan konsumsi sekitar 9 persen. Menurut dia, untuk kenaikan konsumsi kemungkinan akan terjadi pada dua pekan sebelum hingga dua pekan sesudah Idul Fitri untuk wilayah Jawa Tengah maupun di wilayah DIY.
Sementara itu, untuk distribusi elpiji, dikatakannya, Pertamina memiliki depot elpiji di Kabupaten Cilacap dan yang dikerjasamakan dengan swasta di Kota Semarang serta 51.677 pangkalan elpiji PSO dan 9.004 outlet elpiji non-PSO yang ada di Jawa Tengah dan DIY.
"Kami pastikan seluruhnya dapat menyediakan stok elpiji dalam keadaan cukup," katanya.
Terkait prediksi kenaikan konsumsi pada periode Lebaran tersebut, pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan.
"Jika diperlukan akan dilakukan penambahan fakultatif sesuai kebutuhan," katanya.
"Kalau untuk penambahan sifatnya fakultatif, kami melihat kebutuhan di lapangan. Kalau sejauh ini stoknya masih aman," kata Unit Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibilty (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada kenaikan konsumsi elpiji di wilayah Soloraya. Pihaknya mencatat untuk konsumsi elpiji di Solo sekitar 116 metrik ton (MT)/hari, sedangkan di Boyolali konsumsinya sebesar 121 MT/hari.
Selanjutnya, untuk di Kabupaten Sukoharjo konsumsi elpiji sebesar 110 MT/hari, Kabupaten Karanganyar sebesar 121 MT/hari, Wonogiri 86 MT/hari, dan Kabupaten Klaten 140 MT/hari.
Ia memprediksikan pada periode Lebaran tersebut akan terjadi kenaikan konsumsi sekitar 9 persen. Menurut dia, untuk kenaikan konsumsi kemungkinan akan terjadi pada dua pekan sebelum hingga dua pekan sesudah Idul Fitri untuk wilayah Jawa Tengah maupun di wilayah DIY.
Sementara itu, untuk distribusi elpiji, dikatakannya, Pertamina memiliki depot elpiji di Kabupaten Cilacap dan yang dikerjasamakan dengan swasta di Kota Semarang serta 51.677 pangkalan elpiji PSO dan 9.004 outlet elpiji non-PSO yang ada di Jawa Tengah dan DIY.
"Kami pastikan seluruhnya dapat menyediakan stok elpiji dalam keadaan cukup," katanya.
Terkait prediksi kenaikan konsumsi pada periode Lebaran tersebut, pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan.
"Jika diperlukan akan dilakukan penambahan fakultatif sesuai kebutuhan," katanya.