Jakarta (ANTARA) - Presiden Real Madrid sekaligus Ketua Liga Super Eropa, Florentino Perez, mengklaim ia dan sejawatnya mendirikan kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions itu untuk "menyelamatkan sepak bola."
"Ketika ada perubahan, akan selalu ada tentangan... dan kami melakukan ini untuk menyelamatkan sepak bola pada momen krisis," kata Perez dalam program televisi Spanyol, El Chringuito de Jugones, yang dikutip Reuters, Selasa.
Perez juga menyatakan bahwa format baru Liga Champions yang diperkenalkan UEFA pada Senin (19/4), sehari selepas pengumuman pembentukan Liga Super Eropa tidak akan menjadi jawaban.
"Jika kami terus melanjutkan dengan Liga Champions, ketertarikan akan semakin turun dan perlahaan segalanya berakhir. Format baru yang mulai dipakai 2024 absurd... Pada 2024 klub-klub kami sudah mati," katanya.
Baca juga: Bos Real Madrid angkat bicara soal Liga Super Eropa
Baca juga: JP Morgan suntik dana Rp87 triliun untuk Liga Super Eropa
Perez mengklaim bahwa semakin hari ketertarikan generasi muda terhadap sepak bola semakin menurun karena kualitas pertandingan yang semakin buruk.
Dan ia meyakini pertandingan yang mempertemukan tim-tim besar akan selalu lebih menarik.
"Apa yang menarik dari kompetisi ini? Bahwa kami selalu bermain melawan tim-tim besar, persaingan yang ada, atau menciptakan lebih banyak sumber daya?" katanya.
"Ini bukan liga bagi klub-klub kaya, ini liga untuk menyelamatkan sepak bola," pungkasnya.
Baca juga: UEFA larang pemain Liga Super Eropa main dalam Piala Dunia
Baca juga: 14 klub Liga Premier akan tempuh segala cara gagalkan Liga Super Eropa
Baca juga: Liga Super Eropa di mata Marcelo Bielsa
"Ketika ada perubahan, akan selalu ada tentangan... dan kami melakukan ini untuk menyelamatkan sepak bola pada momen krisis," kata Perez dalam program televisi Spanyol, El Chringuito de Jugones, yang dikutip Reuters, Selasa.
Perez juga menyatakan bahwa format baru Liga Champions yang diperkenalkan UEFA pada Senin (19/4), sehari selepas pengumuman pembentukan Liga Super Eropa tidak akan menjadi jawaban.
"Jika kami terus melanjutkan dengan Liga Champions, ketertarikan akan semakin turun dan perlahaan segalanya berakhir. Format baru yang mulai dipakai 2024 absurd... Pada 2024 klub-klub kami sudah mati," katanya.
Baca juga: Bos Real Madrid angkat bicara soal Liga Super Eropa
Baca juga: JP Morgan suntik dana Rp87 triliun untuk Liga Super Eropa
Perez mengklaim bahwa semakin hari ketertarikan generasi muda terhadap sepak bola semakin menurun karena kualitas pertandingan yang semakin buruk.
Dan ia meyakini pertandingan yang mempertemukan tim-tim besar akan selalu lebih menarik.
"Apa yang menarik dari kompetisi ini? Bahwa kami selalu bermain melawan tim-tim besar, persaingan yang ada, atau menciptakan lebih banyak sumber daya?" katanya.
"Ini bukan liga bagi klub-klub kaya, ini liga untuk menyelamatkan sepak bola," pungkasnya.
Baca juga: UEFA larang pemain Liga Super Eropa main dalam Piala Dunia
Baca juga: 14 klub Liga Premier akan tempuh segala cara gagalkan Liga Super Eropa
Baca juga: Liga Super Eropa di mata Marcelo Bielsa