Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengusulkan jam masuk sekolah bagi siswa selama pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 dibuat tidak bersamaan.

"Kalau bisa jam masuknya diberi jarak, untuk menghindari kerumunan," kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu saat mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Semarang, Rabu.

Ia mencontohkan jam masuk di SDN Pekunden Semarang, jam masuknya dibagi dan diberi jarak antara satu kelas dengan yang lain.

Baca juga: Gubernur Jateng peringatkan sekolah agar tak laksanakan PTM tanpa izin

Ia menjelaskan dari empat kelas siswa kelas 5 dan 6 yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka, jam masuk masing-masing kelas diberi jeda 10 menit.

"Jadi diberi jeda 10 menit. Ada yang masuk pukul 08.00, kemudian pukul 08.10, selanjutnya 08.20, lalu pukul 08.30 WIB," katanya.

Menurut dia, terdapat dua SD dan dua SMP di Kota Semarang yang uji coba pembelajaran tatap muka di masa pandemi.

Keempat sekolah tersebut adalah SDN Pekunden, SDN Sompok, SMPN 2 dan 5 Semarang.

Ia menuturkan evaluasi secara periodik akan terus dilakukan. "Melangkahnya harus benar-benar mencerdaskan siswa dan siswi, tanpa menimbulkan klaster baru," katanya.

Menurut dia, jika dalam dua pekan ke depan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut berhasil, akan ditambah jumlah sekolah yang diizinkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Ia menargetkan pembelajaran tatap muka pada masa pandeko COVID-19 diberbagai sekolah di Kota Semarang bisa dilaksanakan pada Juli 2021.

Baca juga: Hal penting yang wajib diperhatikan saat sekolah dibuka kembali
Baca juga: Sekolah di Kudus berharap PTM direalisasikan Juli 2021
 

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024