Purwokerto (ANTARA) - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun Anggaran 2021 di Desa Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyelesaikan sejumlah sasaran fisik, kata Komandan Komando Distrik Militer 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Candra.
"TMMD yang berlangsung selama 30 hari mulai Selasa (2/3) telah menyelesaikan sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang berada di Desa Wangon, Kecamatan Wangon," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Dia mengatakan hal itu saat penutupan dan penyerahan hasil TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun Anggaran 2021 kepada Bupati Banyumas Achmad Husein di Pendopo Sipanji, Purwokerto.
Dia mengatakan pembangunan fisik tersebut meliputi pembangunan jalan rabat beton sepanjang 1.242 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 0,15 meter serta pembangunan talut sepanjang 350 meter dengan lebar 0,40 meter dan tinggi 1,2 meter.
Selain itu, pembangunan pelat beton di empat titik, masing-masing berukuran panjang empat meter dengan lebar dua meter dan tinggi satu meter, serta rehabilitasi satu rumah tidak layak huni (RTLH) yang dilakukan bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas.
"Keterlibatan personel dalam kegiatan TMMD kali ini terdiri atas TNI 40 orang, Polri 10 orang, Tim Asistensi lima orang, panitia atau pemerintah desa 14 orang, dan masyarakat ada 60 orang," katanya.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku senang dengan adanya TMMD karena selain terjadi efisiensi biaya, kegiatan tersebut dapat mempererat kemanunggalan TNI dan masyarakat.
"Kami berharap TMMD dilakukan sesering mungkin, mengingat biaya untuk pembangunan cenderung lebih sedikit, ada keterlibatan masyarakat sehingga mereka ikut memiliki hasil pembangunan. Lebih murah karena nonprofit," katanya.
Kepala Desa Wangon Supriyadi mengatakan masyarakat mendukung program TMMD karena membutuhkan sarana pendukung transportasi, sehingga mereka ikut membantu kegiatan tersebut agar cepat selesai
TMMD di daerah itu, katanya, berjalan bagus dengan keterlibatan dan antusias masyarakat yang tinggi mengingat TMMD tahun ini melintasi tiga desa, yaitu Wangon, Randegan, dan Parungkamal. Warga tersebut membutuhkan moda transportasi sehingga mereka ikut membantu dan TMMD cepat selesai.
Dia mengatakan jalan rabat beton yang dibangun dalam program TMMD tidak hanya bermanfaat bagi warga Wangon, tetapi juga warga Desa Randegan dan Parungkamal.
"Sebelumnya, kalau dari Randegan menuju Wangon harus memutar namun sekarang tidak lagi. Selain itu, juga memudahkan jalur pertanian warga Desa Parungkamal," katanya.
"TMMD yang berlangsung selama 30 hari mulai Selasa (2/3) telah menyelesaikan sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang berada di Desa Wangon, Kecamatan Wangon," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Dia mengatakan hal itu saat penutupan dan penyerahan hasil TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun Anggaran 2021 kepada Bupati Banyumas Achmad Husein di Pendopo Sipanji, Purwokerto.
Dia mengatakan pembangunan fisik tersebut meliputi pembangunan jalan rabat beton sepanjang 1.242 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 0,15 meter serta pembangunan talut sepanjang 350 meter dengan lebar 0,40 meter dan tinggi 1,2 meter.
Selain itu, pembangunan pelat beton di empat titik, masing-masing berukuran panjang empat meter dengan lebar dua meter dan tinggi satu meter, serta rehabilitasi satu rumah tidak layak huni (RTLH) yang dilakukan bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas.
"Keterlibatan personel dalam kegiatan TMMD kali ini terdiri atas TNI 40 orang, Polri 10 orang, Tim Asistensi lima orang, panitia atau pemerintah desa 14 orang, dan masyarakat ada 60 orang," katanya.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku senang dengan adanya TMMD karena selain terjadi efisiensi biaya, kegiatan tersebut dapat mempererat kemanunggalan TNI dan masyarakat.
"Kami berharap TMMD dilakukan sesering mungkin, mengingat biaya untuk pembangunan cenderung lebih sedikit, ada keterlibatan masyarakat sehingga mereka ikut memiliki hasil pembangunan. Lebih murah karena nonprofit," katanya.
Kepala Desa Wangon Supriyadi mengatakan masyarakat mendukung program TMMD karena membutuhkan sarana pendukung transportasi, sehingga mereka ikut membantu kegiatan tersebut agar cepat selesai
TMMD di daerah itu, katanya, berjalan bagus dengan keterlibatan dan antusias masyarakat yang tinggi mengingat TMMD tahun ini melintasi tiga desa, yaitu Wangon, Randegan, dan Parungkamal. Warga tersebut membutuhkan moda transportasi sehingga mereka ikut membantu dan TMMD cepat selesai.
Dia mengatakan jalan rabat beton yang dibangun dalam program TMMD tidak hanya bermanfaat bagi warga Wangon, tetapi juga warga Desa Randegan dan Parungkamal.
"Sebelumnya, kalau dari Randegan menuju Wangon harus memutar namun sekarang tidak lagi. Selain itu, juga memudahkan jalur pertanian warga Desa Parungkamal," katanya.