Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan inventarisasi kondisi sarana dan prasarana sekolah terdampak banjir pada Februari 2021 yang tersebar di empat kecamatan daerah setempat.
Kepala Sub Bagian Perencana dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Ahmad Husni di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sekitar 70 persen kondisi sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP), dan pendidikan anak usia dini (PAUD) terdampak banjir.
"Sekolah yang terdampak di jenjang pendidikan PAUD/TK ada sekitar 70 lembaga. Kemudian, jenjang SD sebanyak 30 sekolah dari 70 lembaga, dan 14 SMP dari 17 sekolah terdampak banjir," katanya.
Ia mengatakan untuk meminimalisasi kerusakan sarana dan prasarana sekolah yang terdampak banjir, pihaknya akan melakukan perbaikan sarpras seperti melakukan peninggian sekolah.
Namun demikian, kata dia, untuk mengatasi masalah banjir tentu harus saling sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Kami berupaya untuk mengurangi dampaknya. Kami juga telah menginstruksikan kepada sekolah untuk mengamankan aset sekolah seperti komputer," katanya.
Ia mengatakan setelah dilakukan inventarisasi, pihaknya segera melakukan perbaikan sarana maupun prasarana agar nantinya tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar pada saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka.
"Kami terus melakukan pendataan dan mengupayakan perbaikan sarana dan prasaran sekolah terdampak banjir. Kami berharap sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sarana maupun prasaran sekolah terdampak banjir sudah dapat diselesaikan," katanya.
Kepala Sub Bagian Perencana dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Ahmad Husni di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sekitar 70 persen kondisi sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP), dan pendidikan anak usia dini (PAUD) terdampak banjir.
"Sekolah yang terdampak di jenjang pendidikan PAUD/TK ada sekitar 70 lembaga. Kemudian, jenjang SD sebanyak 30 sekolah dari 70 lembaga, dan 14 SMP dari 17 sekolah terdampak banjir," katanya.
Ia mengatakan untuk meminimalisasi kerusakan sarana dan prasarana sekolah yang terdampak banjir, pihaknya akan melakukan perbaikan sarpras seperti melakukan peninggian sekolah.
Namun demikian, kata dia, untuk mengatasi masalah banjir tentu harus saling sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Kami berupaya untuk mengurangi dampaknya. Kami juga telah menginstruksikan kepada sekolah untuk mengamankan aset sekolah seperti komputer," katanya.
Ia mengatakan setelah dilakukan inventarisasi, pihaknya segera melakukan perbaikan sarana maupun prasarana agar nantinya tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar pada saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka.
"Kami terus melakukan pendataan dan mengupayakan perbaikan sarana dan prasaran sekolah terdampak banjir. Kami berharap sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sarana maupun prasaran sekolah terdampak banjir sudah dapat diselesaikan," katanya.