Semarang (ANTARA) -
"Pelatihan berjenjang itu meliputi pelatihan manajemen pemasaran, manajemen usaha, dan keuangan serta manajemen operasional, dan sumber daya manusia (SDM)," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati di Semarang, Senin.
Terkait pelatihan berjenjang itu, pihaknya telah menyeleksi ribuan calon peserta yang mendaftar dan kemudian membagi menjadi tiga level dengan tujuan agar yang bersangkutan bisa mengikuti pelatihan berjenjang atau level di tiga kelas khusus.
Menurut dia, program pelatihan berjenjang yang diadakan itu merupakan terobosan pertama di Indonesia mengingat selama ini pemahaman akan UMKM naik kelas memiliki penafsiran yang berbeda-beda.
"Pelatihan berjenjang bertujuan memberikan pelatihan yang tepat di masa pandemi. Yang mana, pengelompokan secara berjenjang itu sesuai dengan tingkat pertumbuhan usaha," ujarnya.
Pada pelatihan berjenjang itu, lanjut dia, juga akan membahas dan berfokus pada riset, desain, dan mengembangkan produk atau jasa yang berorientasi pasar, termasuk membekali kemampuan manajemen diri pebisnis tangguh.
"Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen paling penting agar sebuah bidang usaha atau bisnis dapat berjalan dengan baik.
Tanpa adanya elemen tersebut atau kualitasnya yang kurang baik, usaha akan sulit untuk berjalan dan beroperasi dengan semestinya, meski sumber daya yang lain telah terpenuhi," katanya.
Pengetahuan yang diberikan kepada peserta antara lain, riset dan studi kelayakan produk, desain dan perencanaan produk atau jasa, manajemen produksi dan produktivitas, perencanaan proses produksi, perencanaan penerapan strategi operasi usaha dengan analisis SWOT, pengenalan kompetensi diri, SWOT diri dan motivasi bisnis, manajemen diri, dan skala prioritas.
Kemudian, pelatihan berjenjang manajemen pemasaran adalah kunci dari kelangsungan usaha, sehingga orientasi materinya disesuaikan dengan kebutuhan UKM yang terbaru.
Baca juga: Masyarakat diminta prioritaskan membeli produk UMKM lokal
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melalui Dinas Dinas Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah, memberikan pelatihan secara berjenjang agar UMKM yang tersebar di 35 kabupaten/kota bisa naik kelas serta produknya semakin berkualitas.
"Pelatihan berjenjang itu meliputi pelatihan manajemen pemasaran, manajemen usaha, dan keuangan serta manajemen operasional, dan sumber daya manusia (SDM)," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati di Semarang, Senin.
Terkait pelatihan berjenjang itu, pihaknya telah menyeleksi ribuan calon peserta yang mendaftar dan kemudian membagi menjadi tiga level dengan tujuan agar yang bersangkutan bisa mengikuti pelatihan berjenjang atau level di tiga kelas khusus.
Menurut dia, program pelatihan berjenjang yang diadakan itu merupakan terobosan pertama di Indonesia mengingat selama ini pemahaman akan UMKM naik kelas memiliki penafsiran yang berbeda-beda.
"Pelatihan berjenjang bertujuan memberikan pelatihan yang tepat di masa pandemi. Yang mana, pengelompokan secara berjenjang itu sesuai dengan tingkat pertumbuhan usaha," ujarnya.
Pada pelatihan berjenjang itu, lanjut dia, juga akan membahas dan berfokus pada riset, desain, dan mengembangkan produk atau jasa yang berorientasi pasar, termasuk membekali kemampuan manajemen diri pebisnis tangguh.
"Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen paling penting agar sebuah bidang usaha atau bisnis dapat berjalan dengan baik.
Tanpa adanya elemen tersebut atau kualitasnya yang kurang baik, usaha akan sulit untuk berjalan dan beroperasi dengan semestinya, meski sumber daya yang lain telah terpenuhi," katanya.
Pengetahuan yang diberikan kepada peserta antara lain, riset dan studi kelayakan produk, desain dan perencanaan produk atau jasa, manajemen produksi dan produktivitas, perencanaan proses produksi, perencanaan penerapan strategi operasi usaha dengan analisis SWOT, pengenalan kompetensi diri, SWOT diri dan motivasi bisnis, manajemen diri, dan skala prioritas.
Kemudian, pelatihan berjenjang manajemen pemasaran adalah kunci dari kelangsungan usaha, sehingga orientasi materinya disesuaikan dengan kebutuhan UKM yang terbaru.
Baca juga: Masyarakat diminta prioritaskan membeli produk UMKM lokal