Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bakal mengembangkan Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) di bantaran Sungai Kranji, Purwokerto, sebagai destinasi wisata pendidikan serta sarana pemberdayaan masyarakat sekitar.
"Ini memang akan kami kembangkan benar-benar menjadi seperti namanya, Taman Edukasi Sumber Daya Air," kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai meresmikan Sekolah Sungai di kompleks TESDA, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Dalam hal ini, kata dia, masyarakat bisa belajar tentang berbagai masalah air dan sungai di TESDA. Oleh karena itu, lanjut dia, pengembangan TESDA dimulai dari penyelenggaraan Sekolah Sungai.
"Yang penting bahwa suatu sungai, yaitu Sungai Kranji ini nanti juga akan kami programkan rumah-rumah di sekitar sini menghadap ke sungai, sehingga sepanjang bantaran ini ada jogging track sampai 3 kilometer, sehingga masyarakat bisa melakukan jalan pagi sambil belajar tentang air," katanya.
Ia mengatakan wisata air juga akan dikembangkan di kompleks TESDA yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Tadi barusan ditebar benih ikan nila merah sebanyak 6.000 ekor. Saya bilang harusnya 100 ribu ekor, jadi masih harus ada tambahan lagi, nanti akan dicarikan dari CSR yang lain," katanya.
Ia mengatakan sanksi bagi warga yang mengambil ikan di sungai tersebut akan diberikan oleh warga setempat, mengingat benih ikan yang ditebar nantinya akan dijaga oleh warga setempat.
"Nanti juga akan kami bantu dengan CCTV (kamera pengintai) supaya kelihatan siapa yang jahil, nanti akan ada punishment (sanksi) dari warga itu sendiri," katanya.
Bupati mengharapkan ribuan benih ikan yang ditebar itu dapat dipanen dalam dua bulan ke depan dan selanjutnya diganti dengan benih yang baru oleh masyarakat setempat.
"Jangan setiap saat harus disuplai oleh pemerintah, masyarakat sendiri yang harus bisa menambah sendiri seperti yang ada di Yogyakarta seperti itu. Kita harus bisa belajar manajemen dari yang ada di Yogyakarta," katanya.
Menurut dia, wahana wisata air diberi nama Suamiku yang merupakan singkatan dari Sungai Indah Ekonomi Harapanku tersebut nantinya akan dikelola oleh Forum Masyarakat Peduli Sungai.
"Ini memang akan kami kembangkan benar-benar menjadi seperti namanya, Taman Edukasi Sumber Daya Air," kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai meresmikan Sekolah Sungai di kompleks TESDA, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Dalam hal ini, kata dia, masyarakat bisa belajar tentang berbagai masalah air dan sungai di TESDA. Oleh karena itu, lanjut dia, pengembangan TESDA dimulai dari penyelenggaraan Sekolah Sungai.
"Yang penting bahwa suatu sungai, yaitu Sungai Kranji ini nanti juga akan kami programkan rumah-rumah di sekitar sini menghadap ke sungai, sehingga sepanjang bantaran ini ada jogging track sampai 3 kilometer, sehingga masyarakat bisa melakukan jalan pagi sambil belajar tentang air," katanya.
Ia mengatakan wisata air juga akan dikembangkan di kompleks TESDA yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Tadi barusan ditebar benih ikan nila merah sebanyak 6.000 ekor. Saya bilang harusnya 100 ribu ekor, jadi masih harus ada tambahan lagi, nanti akan dicarikan dari CSR yang lain," katanya.
Ia mengatakan sanksi bagi warga yang mengambil ikan di sungai tersebut akan diberikan oleh warga setempat, mengingat benih ikan yang ditebar nantinya akan dijaga oleh warga setempat.
"Nanti juga akan kami bantu dengan CCTV (kamera pengintai) supaya kelihatan siapa yang jahil, nanti akan ada punishment (sanksi) dari warga itu sendiri," katanya.
Bupati mengharapkan ribuan benih ikan yang ditebar itu dapat dipanen dalam dua bulan ke depan dan selanjutnya diganti dengan benih yang baru oleh masyarakat setempat.
"Jangan setiap saat harus disuplai oleh pemerintah, masyarakat sendiri yang harus bisa menambah sendiri seperti yang ada di Yogyakarta seperti itu. Kita harus bisa belajar manajemen dari yang ada di Yogyakarta," katanya.
Menurut dia, wahana wisata air diberi nama Suamiku yang merupakan singkatan dari Sungai Indah Ekonomi Harapanku tersebut nantinya akan dikelola oleh Forum Masyarakat Peduli Sungai.