Solo (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan RI menyiapkan pelatihan vokasi untuk menghadapi proses transformasi ketenagakerjaan akibat pandemi dan revolusi industri 4.0.
"Kemenaker telah menyusun kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi, di antaranya kebijakan 'triple skilling', yakni 'skilling', 're-skilling', dan 'up-skilling' bagi pekerja," kata Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah di sela peresmian "Talent Corner" di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Rabu.
Selain itu, dikatakannya, upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah, di antaranya optimalisasi pemagangan berbasis jabatan, peningkatan "soft skills", perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada "human digital online" menggunakan metode "blended training", serta kolaborasi dengan semua "stakeholders" terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang msesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
"Untuk makin memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, kami menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini," katanya.
Ia mengatakan arah kebijakannya adalah mengubah secara total BLK sebagai balai pelatihan vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
"Oleh karena itu, yang menjadi perhatian, yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, 'rebranding' BLK, dan 'relationship'," katanya.
Baca juga: 1.000 sanitasi pedesaan dibangun Kemenaker-Kemendes
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan mengatakan di tahun 2021 BLK Surakarta memiliki target 1.304 paket pelatihan di mana satu paket terdiri dari 16 peserta pelatihan, dengan total 20.864 orang dilatih oleh BLK Surakarta.
"BLK Surakarta juga mengembangkan beberapa program, salah satunya desainer pakaian kreasi, diharapkan lulusan peserta akan menjadi lulusan desainer profesional. Di akhir mereka dapat menunjukkan karyanya dalam fashion show. Ini juga dibuka program barista jamu yang merupakan inovasi untuk menciptakan barista yang andal untuk meracik jamu," katanya.
Bahkan, dikatakannya, pada tahun ini BLK Surakarta juga melakukan kursus singkat bagi masyarakat Surakarta, tujuannya adalah untuk mempromosikan program di BLK selama satu hari saja sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya.
Baca juga: Kemenaker sempurnakan draf RUU Cipta Kerja
"Kemenaker telah menyusun kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi, di antaranya kebijakan 'triple skilling', yakni 'skilling', 're-skilling', dan 'up-skilling' bagi pekerja," kata Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah di sela peresmian "Talent Corner" di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Rabu.
Selain itu, dikatakannya, upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah, di antaranya optimalisasi pemagangan berbasis jabatan, peningkatan "soft skills", perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada "human digital online" menggunakan metode "blended training", serta kolaborasi dengan semua "stakeholders" terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang msesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
"Untuk makin memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, kami menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini," katanya.
Ia mengatakan arah kebijakannya adalah mengubah secara total BLK sebagai balai pelatihan vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
"Oleh karena itu, yang menjadi perhatian, yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, 'rebranding' BLK, dan 'relationship'," katanya.
Baca juga: 1.000 sanitasi pedesaan dibangun Kemenaker-Kemendes
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan mengatakan di tahun 2021 BLK Surakarta memiliki target 1.304 paket pelatihan di mana satu paket terdiri dari 16 peserta pelatihan, dengan total 20.864 orang dilatih oleh BLK Surakarta.
"BLK Surakarta juga mengembangkan beberapa program, salah satunya desainer pakaian kreasi, diharapkan lulusan peserta akan menjadi lulusan desainer profesional. Di akhir mereka dapat menunjukkan karyanya dalam fashion show. Ini juga dibuka program barista jamu yang merupakan inovasi untuk menciptakan barista yang andal untuk meracik jamu," katanya.
Bahkan, dikatakannya, pada tahun ini BLK Surakarta juga melakukan kursus singkat bagi masyarakat Surakarta, tujuannya adalah untuk mempromosikan program di BLK selama satu hari saja sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya.
Baca juga: Kemenaker sempurnakan draf RUU Cipta Kerja