Purwokerto (ANTARA) - Realisasi investasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada tahun 2020 mencapai Rp1,077 triliun, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas Amrin Makruf.
"Realisasi ini melampaui target tahun 2020 yang ditetapkan sebesar Rp1,07 triliun, sedangkan untuk target RPJMD yang ditentukan sebesar Rp260 miliar juga sudah sangat terlampaui," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Amrin mengatakan hal itu saat menerima kunjungan Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah yang didampingi Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Retno Kawuri di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, peningkatan investasi tersebut didominasi oleh sektor tersier seperti perdagangan, restoran, hotel, transportasi, telekomunikasi, dan sebagainya.
Terkait dengan keberadaan Mal Pelayanan Publik, dia mengatakan MPP Kabupaten Banyumas didirikan sebagai upaya mewujudkan misi Bupati Banyumas Achmad Husein, yakni menjadi barometer pelayanan publik di Banyumas.
"Saat ini sudah ada 26 instansi yang tergabung dalam MPP ini dengan 210 jenis layanan perizinan," katanya.
Menurut dia, MPP Kabupaten Banyumas juga melayani perizinan bagi ribuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar UMKM dapat menjual produknya dengan lebih baik sehingga bisa menaikkan kelas.
"Dengan pemberian izin ini, mereka (pelaku UMKM, red.) dapat mengurus berbagai izin hingga pengurusan kehalalan dan pemberian kemasan yang layak. Hal tersebut untuk mewujudkannya UMKM naik kelas," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Mohammad Saleh memberikan apresiasi kepada DPMPTSP Kabupaten Banyumas atas pengelolaan Mal Pelayanan Publik setempat.
Ia mengharapkan kehadiran MPP dapat memberi pelayanan terbaik untuk para investor agar investasi di Jawa Tengah tetap meningkat, mengingat saat ini sektor perekonomian masih lesu akibat pandemi COVID-19.
"Dirasa memang cukup sulit di tengah masa pandemi seperti ini. Namun, dengan apa yang kami lihat di pelayanan MPP Banyumas ini, kami tetap optimistis, pertumbuhan investasi bisa meningkat," katanya.
Ia juga meminta Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah agar segera mendorong daerah lainnya di Jateng untuk segera membentuk Mal Pelayanan Publik guna meningkatkan pelayanan secara cepat dan efisien.
Baca juga: Rencana Tol Tegal-Cilacap diharapkan dongkrak investasi di Banyumas
"Realisasi ini melampaui target tahun 2020 yang ditetapkan sebesar Rp1,07 triliun, sedangkan untuk target RPJMD yang ditentukan sebesar Rp260 miliar juga sudah sangat terlampaui," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Amrin mengatakan hal itu saat menerima kunjungan Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah yang didampingi Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Retno Kawuri di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, peningkatan investasi tersebut didominasi oleh sektor tersier seperti perdagangan, restoran, hotel, transportasi, telekomunikasi, dan sebagainya.
Terkait dengan keberadaan Mal Pelayanan Publik, dia mengatakan MPP Kabupaten Banyumas didirikan sebagai upaya mewujudkan misi Bupati Banyumas Achmad Husein, yakni menjadi barometer pelayanan publik di Banyumas.
"Saat ini sudah ada 26 instansi yang tergabung dalam MPP ini dengan 210 jenis layanan perizinan," katanya.
Menurut dia, MPP Kabupaten Banyumas juga melayani perizinan bagi ribuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar UMKM dapat menjual produknya dengan lebih baik sehingga bisa menaikkan kelas.
"Dengan pemberian izin ini, mereka (pelaku UMKM, red.) dapat mengurus berbagai izin hingga pengurusan kehalalan dan pemberian kemasan yang layak. Hal tersebut untuk mewujudkannya UMKM naik kelas," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Mohammad Saleh memberikan apresiasi kepada DPMPTSP Kabupaten Banyumas atas pengelolaan Mal Pelayanan Publik setempat.
Ia mengharapkan kehadiran MPP dapat memberi pelayanan terbaik untuk para investor agar investasi di Jawa Tengah tetap meningkat, mengingat saat ini sektor perekonomian masih lesu akibat pandemi COVID-19.
"Dirasa memang cukup sulit di tengah masa pandemi seperti ini. Namun, dengan apa yang kami lihat di pelayanan MPP Banyumas ini, kami tetap optimistis, pertumbuhan investasi bisa meningkat," katanya.
Ia juga meminta Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah agar segera mendorong daerah lainnya di Jateng untuk segera membentuk Mal Pelayanan Publik guna meningkatkan pelayanan secara cepat dan efisien.
Baca juga: Rencana Tol Tegal-Cilacap diharapkan dongkrak investasi di Banyumas