Pati (ANTARA) - Cabang Olahraga Hapkido Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menargetkan tiga medali emas di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XVI pada 2022, menyusul daerah setempat akan menjadi tuan rumah pertandingan cabang olahraga bela diri tersebut.
"Meskipun Hapkido Pati belum lama berdiri, tetapi kami akan berupaya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin agar pada ajang Porprov Jateng nanti bisa meraih tiga medali emas," kata Ketua Hapkido Kabupaten Pati Winarto pada pengukuhan pengurus Hapkido Indonesia Kabupaten Pati masa bakti 2020-2024 di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu.
Hadir dalam pengukuhan tersebut, Bupati Haryanto, Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekretaris Daerah Suharyono, Sekretaris Hapkido Jawa Tengah Karl Anggara Suteja, serta ketua KONI Pati Mustamaji.
Ia mengakui sarana dan prasarananya memang belum ada, namun tidak menjadi hambatan untuk mempersiapkan diri mulai dari pengadaan matras hingga penunjukan pelatih untuk membina para atlet agar siap diterjunkan di ajang Porprov Jateng XVI.
Baca juga: KONI dukung pengembangan hapkido
Para atlet juga diikutkan dalam pelatihan cepat serta latihan bersama dengan Hapkido Jateng.
"Alhamdulillah ada kemajuan dari para atlet yang mengikuti pelatihan. Dari 20 atlet semuanya akan digenjot latihan sehingga nantinya sambil berjalan akan dipilih atlet yang dipersiapkan mengikuti Porprov 2022," ujarnya.
Target emas di ajang Porprov 2022, di antaranya karena Pati menjadi tuan rumah serta untuk menyemangati para atlet, sekaligus sebagai ujian kepengurusan Hapkido Pati yang baru dikukuhkan.
Bupati Pati Haryanto memang berharap Hapkido bisa berprestasi di ajang Proprov 2022 sehingga harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Cabor Hapkido tergolong baru di Kabupaten Pati karena baru dikenalkan pada akhir 2020, namun sudah memiliki banyak atlet. Sedangkan di tingkat Jateng kepengurusannya sudah ada sejak 2016.
Menurut dia olahraga bela diri cukup banyak peminatnya, sehingga memungkinkan akan muncul bibit muda berkualitas, seperti halnya atlet bela diri dari Desa Mojo, Kecamatan Cluwak yang menjuarai kompetisi di salah satu statisun televisi swasta.
"Karena berprestasi, dia mendapat medali emas kemudian dikontrak oleh sebuah stasiun televisi swasta selama dua tahun, karena olahraganya tinju dan 'gelut' bebas," ujarnya.
Ia berharap agar penataan keuangan terkait bantuan-bantuan yang ada di KONI ditata dengan baik dan tidak menjadi pekerjaan rumah, sehingga organisasi bisa berjalan sebagaimana fungsinya untuk membina dan melindungi cabang-cabang olahraga.
Baca juga: 285 atlet siap berlaga di Kejurnas IV Hapkido
"Meskipun Hapkido Pati belum lama berdiri, tetapi kami akan berupaya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin agar pada ajang Porprov Jateng nanti bisa meraih tiga medali emas," kata Ketua Hapkido Kabupaten Pati Winarto pada pengukuhan pengurus Hapkido Indonesia Kabupaten Pati masa bakti 2020-2024 di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu.
Hadir dalam pengukuhan tersebut, Bupati Haryanto, Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekretaris Daerah Suharyono, Sekretaris Hapkido Jawa Tengah Karl Anggara Suteja, serta ketua KONI Pati Mustamaji.
Ia mengakui sarana dan prasarananya memang belum ada, namun tidak menjadi hambatan untuk mempersiapkan diri mulai dari pengadaan matras hingga penunjukan pelatih untuk membina para atlet agar siap diterjunkan di ajang Porprov Jateng XVI.
Baca juga: KONI dukung pengembangan hapkido
Para atlet juga diikutkan dalam pelatihan cepat serta latihan bersama dengan Hapkido Jateng.
"Alhamdulillah ada kemajuan dari para atlet yang mengikuti pelatihan. Dari 20 atlet semuanya akan digenjot latihan sehingga nantinya sambil berjalan akan dipilih atlet yang dipersiapkan mengikuti Porprov 2022," ujarnya.
Target emas di ajang Porprov 2022, di antaranya karena Pati menjadi tuan rumah serta untuk menyemangati para atlet, sekaligus sebagai ujian kepengurusan Hapkido Pati yang baru dikukuhkan.
Bupati Pati Haryanto memang berharap Hapkido bisa berprestasi di ajang Proprov 2022 sehingga harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Cabor Hapkido tergolong baru di Kabupaten Pati karena baru dikenalkan pada akhir 2020, namun sudah memiliki banyak atlet. Sedangkan di tingkat Jateng kepengurusannya sudah ada sejak 2016.
Menurut dia olahraga bela diri cukup banyak peminatnya, sehingga memungkinkan akan muncul bibit muda berkualitas, seperti halnya atlet bela diri dari Desa Mojo, Kecamatan Cluwak yang menjuarai kompetisi di salah satu statisun televisi swasta.
"Karena berprestasi, dia mendapat medali emas kemudian dikontrak oleh sebuah stasiun televisi swasta selama dua tahun, karena olahraganya tinju dan 'gelut' bebas," ujarnya.
Ia berharap agar penataan keuangan terkait bantuan-bantuan yang ada di KONI ditata dengan baik dan tidak menjadi pekerjaan rumah, sehingga organisasi bisa berjalan sebagaimana fungsinya untuk membina dan melindungi cabang-cabang olahraga.
Baca juga: 285 atlet siap berlaga di Kejurnas IV Hapkido