Semarang (ANTARA) -
"Untuk Popda virtual itu go, silakan dikabarkan atau diinformasikan. Ini baru dan belum pernah ada, termasuk provinsi lain juga belum ada (Popda secara virtual)," katanya di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, paparan yang dilakukan oleh Disporapar Jateng terkait rencana penyelenggaraan Popda Jateng 2021 sudah cukup bagus, mulai dari pembagian cabang olahraga ke dalam empat kuadran sampai koordinasi dengan Satuan Tugas COVID-19 Jateng dan jajaran TNI-Polri.
Perhitungan alur dan penerapan protokol kesehatan untuk tiap kontingen kabupaten/kota juga dilakukan dengan baik.
"Untuk cabor yang nonvirtual tadi juga bagus, nanti bisa ditarik sekitar bulan September-Desember 2021 sesuai pertimbangan dari Satuan Tugas COVID-19. Dari alurnya tadi juga bagus karena kontingen bisa dites terus-menerus," ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng itu berharap Popda Jateng 2021 yang diselenggarakan secara virtual itu bisa dipromosikan, termasuk penanyangan pembukaan dan penutupan secara virtual.
"Ini hal baru, semua yang bisa divirtualkan dan berprestasi itu jalan saja. Kita hanya perlu membiasakan diri dengan konsep virtual ini," katanya.
Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N. Rachmadi, menambahkan persiapan untuk Popda 2021 telah dilakukan secara matang oleh tim penyelenggara dengan cabang olahraga yang dipertandingkan merupakan hasil koordinasi dan rekomendasi dari unsur Satuan Tugas COVID-19 Jawa Tengah.
Total ada 83 nomor dari 9 cabang olahraga yang rencananya akan digelar secara virtual dalam Popda Jateng 2021 di antaranya, panahan, pencak silat, senam artistik dan senam ritmik, taekwondo, karate, judo, kempo, wushu, dan tarung drajat.
Sementara itu, nonvirtual ada 31 nomor dari 9 cabang olahraga antara lain atletik, bola voli, bola voli pasir, bulu tangkis, sepak takraw, tenis, tenis meja, sepatu roda, dan petanque.
"Untuk cabor yang dipertandingkan secara virtual kami selenggarakan lebih dulu, mulai awal April 2021. Untuk yang nonvirtual akan ditunda sesuai pertimbangan dari Satgas COVID-19," ujarnya.
Ia menegaskan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga dilakukan sejak awal yaitu tiap kontingen cabang olahraga harus mendapat rekomendasi dan surat keterangan hasil tes PCR dari kabupaten/kota dan saat tiba di Semarang tiap kontingen juga dicek ulang untuk swab antigen.
Jika ada yang ketahuan reaktif maka peserta langsung dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Kontingen yang dinyatakan lolos tes COVID-19 langsung diantar ke hotel dan tidak diperkenankan berkegiatan selain terkait Popda.
Panitia telah menyediakan setidaknya 13 hotel untuk Popda Jateng 2021 dan tiap kontingen juga disediakan bus untuk antar-jemput dari hotel ke venue pertandingan.
"Di venue hanya kami batasi 50 orang sudah termasuk wasit dan ofisial, pertandingan akan digelar tanpa penonton di venue. Setiap pertandingan diberikan jeda untuk disinfektan. Semua ini masih kami matangkan dan koordinasikan terus dengan unsur Satgas COVID-19," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengizinkan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata provinsi setempat menggelar Pekan Olahraga Pelajar Daerah 2021 secara virtual.
"Untuk Popda virtual itu go, silakan dikabarkan atau diinformasikan. Ini baru dan belum pernah ada, termasuk provinsi lain juga belum ada (Popda secara virtual)," katanya di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, paparan yang dilakukan oleh Disporapar Jateng terkait rencana penyelenggaraan Popda Jateng 2021 sudah cukup bagus, mulai dari pembagian cabang olahraga ke dalam empat kuadran sampai koordinasi dengan Satuan Tugas COVID-19 Jateng dan jajaran TNI-Polri.
Perhitungan alur dan penerapan protokol kesehatan untuk tiap kontingen kabupaten/kota juga dilakukan dengan baik.
"Untuk cabor yang nonvirtual tadi juga bagus, nanti bisa ditarik sekitar bulan September-Desember 2021 sesuai pertimbangan dari Satuan Tugas COVID-19. Dari alurnya tadi juga bagus karena kontingen bisa dites terus-menerus," ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng itu berharap Popda Jateng 2021 yang diselenggarakan secara virtual itu bisa dipromosikan, termasuk penanyangan pembukaan dan penutupan secara virtual.
"Ini hal baru, semua yang bisa divirtualkan dan berprestasi itu jalan saja. Kita hanya perlu membiasakan diri dengan konsep virtual ini," katanya.
Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N. Rachmadi, menambahkan persiapan untuk Popda 2021 telah dilakukan secara matang oleh tim penyelenggara dengan cabang olahraga yang dipertandingkan merupakan hasil koordinasi dan rekomendasi dari unsur Satuan Tugas COVID-19 Jawa Tengah.
Total ada 83 nomor dari 9 cabang olahraga yang rencananya akan digelar secara virtual dalam Popda Jateng 2021 di antaranya, panahan, pencak silat, senam artistik dan senam ritmik, taekwondo, karate, judo, kempo, wushu, dan tarung drajat.
Sementara itu, nonvirtual ada 31 nomor dari 9 cabang olahraga antara lain atletik, bola voli, bola voli pasir, bulu tangkis, sepak takraw, tenis, tenis meja, sepatu roda, dan petanque.
"Untuk cabor yang dipertandingkan secara virtual kami selenggarakan lebih dulu, mulai awal April 2021. Untuk yang nonvirtual akan ditunda sesuai pertimbangan dari Satgas COVID-19," ujarnya.
Ia menegaskan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga dilakukan sejak awal yaitu tiap kontingen cabang olahraga harus mendapat rekomendasi dan surat keterangan hasil tes PCR dari kabupaten/kota dan saat tiba di Semarang tiap kontingen juga dicek ulang untuk swab antigen.
Jika ada yang ketahuan reaktif maka peserta langsung dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Kontingen yang dinyatakan lolos tes COVID-19 langsung diantar ke hotel dan tidak diperkenankan berkegiatan selain terkait Popda.
Panitia telah menyediakan setidaknya 13 hotel untuk Popda Jateng 2021 dan tiap kontingen juga disediakan bus untuk antar-jemput dari hotel ke venue pertandingan.
"Di venue hanya kami batasi 50 orang sudah termasuk wasit dan ofisial, pertandingan akan digelar tanpa penonton di venue. Setiap pertandingan diberikan jeda untuk disinfektan. Semua ini masih kami matangkan dan koordinasikan terus dengan unsur Satgas COVID-19," katanya.