Semarang (ANTARA) -
"Kami tidak pernah memindahkan pompa dari sana. Kalau ada informasi pompa dipindahkan, itu pompa siapa dulu? Soalnya di sana itu kami 'keroyokan', ada pompa milik kami, ada juga yang dari Pemkot Semarang. Jadi kalau ada berita kami memindahkan pompa, itu tidak benar," kata Kepala BBWS Pemali Juana M Adek Rizaldi saat dikonfirmasi melalui telepon di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan BBWS Pemali Juana telah mengirimkan bantuan pompa portabel sebanyak dua unit ke lokasi Trimulyo dan telah dipasang sejak Jumat (26/2), serta dioperasikan hingga hari ini.
"Kami di sana ada dua pompa yang kami kirim. Itu pompa 'emergency', pompa 'mobile' sebagai pompa tambahan. Kami punya bukti foto dan video pompa kita masih beroperasi sampai saat ini di sana," ujarnya.
Dirinya mengaku heran dengan munculnya pemberitaan bahwa ada pompa yang dipindahkan dari Trimulyo, padahal Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada Sabtu (27/2) menyampaikan terima kasih atas bantuan pompa portabel di sana.
"Sabtu sore Pak Hendi WA (WhatsApp) ke saya, mengucapkan terima kasih atas kiriman pompanya, makanya saya heran kok ada berita itu. Kami punya bukti-bukti pompa kami di sana dan masih beroperasi sampai hari ini," katanya.
Baca juga: Mensos minta semua pompa dioperasikan untuk kurangi genangan banjir Semarang
Selain itu, Adek juga mengomentari pompa di rumah pompa di Sungai Babon yang tidak berfungsi, bahkan dari empat pompa, dua pompa lainnya dalam kondisi rusak.
"Pompa Kali Babon itu punya Pemkot Semarang, memang rumah pompanya milik kami, tapi pompanya punya pemkot. Kami baru akan membeli pompa untuk dioperasikan di rumah pompa Kali Babon tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi merasa kaget setelah mendapati jumlah pompa berkurang saat mengecek di Trimulyo, Kecamatan Genuk.
"Seharusnya ada satu pompa tambahan di sini, namun kami cari kok gak ada, ternyata diarahkan ke daerah luar Semarang, masih di Jawa Tengah," kata Hendi saat berada di Sungai Babon.
Temuannya itu akan menjadi bahan untuk dievaluasi dan mengharapkan BBWS Pemali Juana maupun Pemprov Jateng dapat membantu.
Wali Kota Semarang juga meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk melakukan koordinasi intensif dengan BBWS Pemali Juana dan Pemprov Jateng.
"Harapannya, salah satu pompa yang semula berada di Sungai Babon bisa kembali digunakan untuk penanganan titik genangan di wilayah tersebut," katanya.
Baca juga: Curah hujan tinggi dan pompa tidak optimal "tenggelamkan" Semarang
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membantah pernyataan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang menjadi berita pada sejumlah media terkait dengan pemindahan pompa penyedot air banjir di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk.
"Kami tidak pernah memindahkan pompa dari sana. Kalau ada informasi pompa dipindahkan, itu pompa siapa dulu? Soalnya di sana itu kami 'keroyokan', ada pompa milik kami, ada juga yang dari Pemkot Semarang. Jadi kalau ada berita kami memindahkan pompa, itu tidak benar," kata Kepala BBWS Pemali Juana M Adek Rizaldi saat dikonfirmasi melalui telepon di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan BBWS Pemali Juana telah mengirimkan bantuan pompa portabel sebanyak dua unit ke lokasi Trimulyo dan telah dipasang sejak Jumat (26/2), serta dioperasikan hingga hari ini.
"Kami di sana ada dua pompa yang kami kirim. Itu pompa 'emergency', pompa 'mobile' sebagai pompa tambahan. Kami punya bukti foto dan video pompa kita masih beroperasi sampai saat ini di sana," ujarnya.
Dirinya mengaku heran dengan munculnya pemberitaan bahwa ada pompa yang dipindahkan dari Trimulyo, padahal Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada Sabtu (27/2) menyampaikan terima kasih atas bantuan pompa portabel di sana.
"Sabtu sore Pak Hendi WA (WhatsApp) ke saya, mengucapkan terima kasih atas kiriman pompanya, makanya saya heran kok ada berita itu. Kami punya bukti-bukti pompa kami di sana dan masih beroperasi sampai hari ini," katanya.
Baca juga: Mensos minta semua pompa dioperasikan untuk kurangi genangan banjir Semarang
Selain itu, Adek juga mengomentari pompa di rumah pompa di Sungai Babon yang tidak berfungsi, bahkan dari empat pompa, dua pompa lainnya dalam kondisi rusak.
"Pompa Kali Babon itu punya Pemkot Semarang, memang rumah pompanya milik kami, tapi pompanya punya pemkot. Kami baru akan membeli pompa untuk dioperasikan di rumah pompa Kali Babon tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi merasa kaget setelah mendapati jumlah pompa berkurang saat mengecek di Trimulyo, Kecamatan Genuk.
"Seharusnya ada satu pompa tambahan di sini, namun kami cari kok gak ada, ternyata diarahkan ke daerah luar Semarang, masih di Jawa Tengah," kata Hendi saat berada di Sungai Babon.
Temuannya itu akan menjadi bahan untuk dievaluasi dan mengharapkan BBWS Pemali Juana maupun Pemprov Jateng dapat membantu.
Wali Kota Semarang juga meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk melakukan koordinasi intensif dengan BBWS Pemali Juana dan Pemprov Jateng.
"Harapannya, salah satu pompa yang semula berada di Sungai Babon bisa kembali digunakan untuk penanganan titik genangan di wilayah tersebut," katanya.
Baca juga: Curah hujan tinggi dan pompa tidak optimal "tenggelamkan" Semarang