Solo (ANTARA) - Ribuan warga menghadiri acara pelepasan jenazah Pemimpin Pusat Majelis Tafsir Alquran (MTA) Ahmad Sukina menuju ke permakaman pada Kamis.
Sebagian dari mereka mengikuti shalat jenazah di depan Gedung MTA di Jalan Ronggowarsito, Solo, karena jenazah Ahmad ditempatkan di dalam ambulans.
Usai dishalatkan, jenazah pemimpin MTA diberangkatkan menuju Permakaman Muslim Kaliboto di Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Baca juga: Pimpinan Pusat MTA Ahmad Sukina meninggal dunia karena sakit
Ahmad meninggal dunia pada Kamis dinihari karena sakit. Menurut putra Ahmad, Muhammad Fathin Habibibullah, Ahmad meninggal dunia setelah kena serangan stroke.
"Belum pernah ada dalam riwayat penyakit Beliau. Tim dokter juga sudah berupaya maksimal, akhirnya Beliau meninggal tadi pukul 03.47 WIB," katanya.
"Firasat tidak ada, tetapi pesan dalam setiap aktivitas Beliau, setiap duduk bersama, setiap kalimat Beliau bagi kami adalah pesan, (pesan) bagi generasi penerusnya adalah harus memegang teguh cita-cita dan semangat Beliau," katanya.
Menurut dia, ayahnya ingin MTA bisa terus berkiprah.
"Kapal sebesar ini, Yayasan MTA ini tidak limbung, dapat berlayar terus di tengah samudra siapa pun penerusnya," katanya.
"Beliau mengatakan ada atau tidak ada saya kapal sebesar ini jangan sampai tenggelam. Saya, pengurus juga berharap siapapun pimpinannya mampu membawa kharisma yang sudah dilakukan Ustaz Abdullah dan Ustaz Sukina," ia menambahkan.
Baca juga: Budayawan Prie GS wafat
Sebagian dari mereka mengikuti shalat jenazah di depan Gedung MTA di Jalan Ronggowarsito, Solo, karena jenazah Ahmad ditempatkan di dalam ambulans.
Usai dishalatkan, jenazah pemimpin MTA diberangkatkan menuju Permakaman Muslim Kaliboto di Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Baca juga: Pimpinan Pusat MTA Ahmad Sukina meninggal dunia karena sakit
Ahmad meninggal dunia pada Kamis dinihari karena sakit. Menurut putra Ahmad, Muhammad Fathin Habibibullah, Ahmad meninggal dunia setelah kena serangan stroke.
"Belum pernah ada dalam riwayat penyakit Beliau. Tim dokter juga sudah berupaya maksimal, akhirnya Beliau meninggal tadi pukul 03.47 WIB," katanya.
"Firasat tidak ada, tetapi pesan dalam setiap aktivitas Beliau, setiap duduk bersama, setiap kalimat Beliau bagi kami adalah pesan, (pesan) bagi generasi penerusnya adalah harus memegang teguh cita-cita dan semangat Beliau," katanya.
Menurut dia, ayahnya ingin MTA bisa terus berkiprah.
"Kapal sebesar ini, Yayasan MTA ini tidak limbung, dapat berlayar terus di tengah samudra siapa pun penerusnya," katanya.
"Beliau mengatakan ada atau tidak ada saya kapal sebesar ini jangan sampai tenggelam. Saya, pengurus juga berharap siapapun pimpinannya mampu membawa kharisma yang sudah dilakukan Ustaz Abdullah dan Ustaz Sukina," ia menambahkan.
Baca juga: Budayawan Prie GS wafat