Magelang (ANTARA) - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengaku bangga kepada umat di wilayah kegembalaannya yang meliputi sebagian Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, karena semakin tekun beribadah meskipun di tengah pandemi COVID-19.
"Saya sangat senang dan bangga pada anda (umat, red.) semua yang di masa pandemi ini justru semakin tekun beribadah, kendati tidak dapat dilakukan bersama di gereja," katanya dalam Surat Gembala Prapaskah 2021 Uskup Keuskupan Agung Semarang yang diterima dari Komisi Komunikasi Sosial KAS di Magelang, Sabtu.
Surat gembala untuk menyambut masa Prapaskah 2021 bagi umat Katolik tersebut diterangkan, dibacakan, atau ditayangkan dalam ibadat umat Katolik di keuskupan setempat pada 13-14 Februari 2021.
Ia mengungkapkan senang dan bangga kepada keluarga-keluarga Katolik yang menjadikan kondisi pandemi sebagai alasan untuk menghidupi kekatolikan dan iman akan Kristus dalam kebersamaan di tengah keluarga.
"Semoga berkat persatuan erat dengan Kristus ini, rahmat Allah senantiasa menghidupkan dan menguduskan, serta mengobarkan semangat kita untuk menghasilkan buah yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang," ujarnya.
Baca juga: Paskah yang masygul karena pandemi COVID-19
Melalui surat gembala tersebut, Monsinyur Rubi juga menjelaskan tentang masa Prapaskah 2021 yang akan dijalani umat mulai Rabu (17/2), ditandai dengan perayaan Rabu Abu, hingga Jumat (2/4), ditandai dengan peristiwa Jumat Agung.
Walaupun di tengah pandemi, ia mengharapkan umat tetap dapat menjalani dan menghayati masa Prapaskah dengan baik dan tekun sebagai kesempatan berharga untuk menyiapkan diri merayakan puncak karya penyelamatan Tuhan dalam perayaan agung Paskah, pada Minggu (4/4) atau Minggu Paskah.
"Dengan berbagai keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi ini, saya mengajak anda semua untuk tetap setia menjalani olah rohani dalam retret agung 40 hari atau selama masa Prapaskah. Semoga masa khusus ini semakin membuka kesadaran kita akan dosa-dosa dan kerapuhan kita di hadapan Allah dan sesama," katanya.
Dalam masa Prapaskah, ia berharap kepada umat untuk membina pertobatan, membuka hati untuk mensyukuri rahmat Allah, dan bertumbuh dalam kesucian melalui berbagai keutamaan hidup Kristiani.
Ia juga mengemukakan pentingnya umat mewujudkan kepedulian dan solidaritas kepada sesama. "Semoga dalam rahmat-Nya kita dimampukan untuk menghayati dan mewujudkan kepedulian serta solidaritas Allah sendiri kepada seluruh umat-Nya," katanya.
Ia mengajak umat Keuskupan Agung Semarang menggeluti dan menghidupi tema Aksi Puasa Pembangunan KAS 2021, "Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup".
Dia mengharapkan kehidupan umat sebagai paguyuban-paguyuban murid Kristus semakin berakar dalam Kristus hingga akhirnya berbuah berkah bagi orang lain.
"Hidup sebagai murid-murid Kristus hendaknya semakin nyata, baik dalam kesalehan doa maupun dalam cara hidup, baik dalam cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak, maupun dalam cara memperlakukan sesama," katanya.
Pandemi COVID-19, ucapnya, telah memacu umat menemukan cara-cara baru dan tepat untuk mengikatkan diri semakin erat dengan Tuhan.
Melalui surat gembala itu, Uskup Rubi juga menjelaskan tentang tata cara umat Katolik berpuasa dan berpantang dalam masa Prapaskah tahun ini, selama 17 Februari hingga 2 April 2021.
Baca juga: Uskup: Tenaga medis teladan solidaritas di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Uskup: Jalani aktivitas sepenuh hati dengan AKB di tengah pandemi
Baca juga: Keuskupan Semarang: Protokol kesehatan khusus bagi jemaat luar kota
"Saya sangat senang dan bangga pada anda (umat, red.) semua yang di masa pandemi ini justru semakin tekun beribadah, kendati tidak dapat dilakukan bersama di gereja," katanya dalam Surat Gembala Prapaskah 2021 Uskup Keuskupan Agung Semarang yang diterima dari Komisi Komunikasi Sosial KAS di Magelang, Sabtu.
Surat gembala untuk menyambut masa Prapaskah 2021 bagi umat Katolik tersebut diterangkan, dibacakan, atau ditayangkan dalam ibadat umat Katolik di keuskupan setempat pada 13-14 Februari 2021.
Ia mengungkapkan senang dan bangga kepada keluarga-keluarga Katolik yang menjadikan kondisi pandemi sebagai alasan untuk menghidupi kekatolikan dan iman akan Kristus dalam kebersamaan di tengah keluarga.
"Semoga berkat persatuan erat dengan Kristus ini, rahmat Allah senantiasa menghidupkan dan menguduskan, serta mengobarkan semangat kita untuk menghasilkan buah yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang," ujarnya.
Baca juga: Paskah yang masygul karena pandemi COVID-19
Melalui surat gembala tersebut, Monsinyur Rubi juga menjelaskan tentang masa Prapaskah 2021 yang akan dijalani umat mulai Rabu (17/2), ditandai dengan perayaan Rabu Abu, hingga Jumat (2/4), ditandai dengan peristiwa Jumat Agung.
Walaupun di tengah pandemi, ia mengharapkan umat tetap dapat menjalani dan menghayati masa Prapaskah dengan baik dan tekun sebagai kesempatan berharga untuk menyiapkan diri merayakan puncak karya penyelamatan Tuhan dalam perayaan agung Paskah, pada Minggu (4/4) atau Minggu Paskah.
"Dengan berbagai keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi ini, saya mengajak anda semua untuk tetap setia menjalani olah rohani dalam retret agung 40 hari atau selama masa Prapaskah. Semoga masa khusus ini semakin membuka kesadaran kita akan dosa-dosa dan kerapuhan kita di hadapan Allah dan sesama," katanya.
Dalam masa Prapaskah, ia berharap kepada umat untuk membina pertobatan, membuka hati untuk mensyukuri rahmat Allah, dan bertumbuh dalam kesucian melalui berbagai keutamaan hidup Kristiani.
Ia juga mengemukakan pentingnya umat mewujudkan kepedulian dan solidaritas kepada sesama. "Semoga dalam rahmat-Nya kita dimampukan untuk menghayati dan mewujudkan kepedulian serta solidaritas Allah sendiri kepada seluruh umat-Nya," katanya.
Ia mengajak umat Keuskupan Agung Semarang menggeluti dan menghidupi tema Aksi Puasa Pembangunan KAS 2021, "Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup".
Dia mengharapkan kehidupan umat sebagai paguyuban-paguyuban murid Kristus semakin berakar dalam Kristus hingga akhirnya berbuah berkah bagi orang lain.
"Hidup sebagai murid-murid Kristus hendaknya semakin nyata, baik dalam kesalehan doa maupun dalam cara hidup, baik dalam cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak, maupun dalam cara memperlakukan sesama," katanya.
Pandemi COVID-19, ucapnya, telah memacu umat menemukan cara-cara baru dan tepat untuk mengikatkan diri semakin erat dengan Tuhan.
Melalui surat gembala itu, Uskup Rubi juga menjelaskan tentang tata cara umat Katolik berpuasa dan berpantang dalam masa Prapaskah tahun ini, selama 17 Februari hingga 2 April 2021.
Baca juga: Uskup: Tenaga medis teladan solidaritas di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Uskup: Jalani aktivitas sepenuh hati dengan AKB di tengah pandemi
Baca juga: Keuskupan Semarang: Protokol kesehatan khusus bagi jemaat luar kota