Pekalongan (ANTARA) - Sebanyak 2.882 warga yang tersebar di empat kecamatan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kini mengungsi karena tempat tinggal mereka direndam banjir.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa hingga hari ini pihaknya masih melakukan proses evakuasi terhadap para korban banjir.
"Hujan deras yang terjadi sejak Jumat malam (5/2) hingga Senin (8/2) menyebabkan jumlah pengungsi terus bertambah karena rumah mereka terendam banjir. Sudah ada 2.882 warga kini mengungsi," katanya.
Pihaknya sudah menyiapkan 43 tempat pengungsian bagi para korban banjir dan dapur umum di sejumlah lokasi.
Baca juga: BMKG prakirakan Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng kategori siaga potensi banjir
Guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, kata dia, para pengungsi juga tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.
Adapun puluhan tempat pengungsian tersebut antara lain berada Gedung Serba Guna Sampangan, Mako Pemuda Pancasila, Aula Kelurahan Degayu, Gedung SMK Negeri 2 Pekalongan, SMKN 3 Kota Pekalongan, gedung Amanjiba Klego, aula Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kelurahan Degayu, Mushala Al Istiqomah, aula Kecamatan Pekalongan Barat, dan Masjid Al Karomah Tirto.
Kemudian Msjid Al Fath Tirto, Masjid Al Assyaidah Perum BRD, TPQ Al Hikmah Tirto, Masjid Al Ikhsan, SD Negeri 4 Klego, Mushala NA Sabandiyah Kelurahan Pasirkratonkramat, Musala Radhatul Hikmah Kelurahan Pasirkratonkramat, Musala Al Iklas, aula Kelurahan Tirto, Kos Bagyo Perumahan Gama Permai, serta Mushala Baiturahman Pasindon.
"Hampir semua kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara terendam banjir. Oleh karena, kami saat ini masih terus melakukan proses evakuasi pada korban banjir," katanya.
Ia mengatakan kondisi terparah ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur, dan Kecamatan Pekalongan Utara.
Proses evakuasi ini, melibatkan tim pencari dan penyelamat (search and rescue), TNI-Polri, BPBD, PMI, Pekalongan Rescue, Damkar Kota Pekalongan, dan MDMC.
Sugeng (42) warga Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat mengatakan bahwa ketinggian air banjir di wilayahnya mencapai 1,5 meter sehingga warga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
"Banjir di wilayah semakin parah. Adanya banjir ini, hampir semua warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.*
Baca juga: Mensos minta semua pompa dioperasikan untuk kurangi genangan banjir Semarang
Baca juga: PT KAI tinggikan jalur KA terendam air di Semarang
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa hingga hari ini pihaknya masih melakukan proses evakuasi terhadap para korban banjir.
"Hujan deras yang terjadi sejak Jumat malam (5/2) hingga Senin (8/2) menyebabkan jumlah pengungsi terus bertambah karena rumah mereka terendam banjir. Sudah ada 2.882 warga kini mengungsi," katanya.
Pihaknya sudah menyiapkan 43 tempat pengungsian bagi para korban banjir dan dapur umum di sejumlah lokasi.
Baca juga: BMKG prakirakan Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng kategori siaga potensi banjir
Guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, kata dia, para pengungsi juga tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.
Adapun puluhan tempat pengungsian tersebut antara lain berada Gedung Serba Guna Sampangan, Mako Pemuda Pancasila, Aula Kelurahan Degayu, Gedung SMK Negeri 2 Pekalongan, SMKN 3 Kota Pekalongan, gedung Amanjiba Klego, aula Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kelurahan Degayu, Mushala Al Istiqomah, aula Kecamatan Pekalongan Barat, dan Masjid Al Karomah Tirto.
Kemudian Msjid Al Fath Tirto, Masjid Al Assyaidah Perum BRD, TPQ Al Hikmah Tirto, Masjid Al Ikhsan, SD Negeri 4 Klego, Mushala NA Sabandiyah Kelurahan Pasirkratonkramat, Musala Radhatul Hikmah Kelurahan Pasirkratonkramat, Musala Al Iklas, aula Kelurahan Tirto, Kos Bagyo Perumahan Gama Permai, serta Mushala Baiturahman Pasindon.
"Hampir semua kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara terendam banjir. Oleh karena, kami saat ini masih terus melakukan proses evakuasi pada korban banjir," katanya.
Ia mengatakan kondisi terparah ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur, dan Kecamatan Pekalongan Utara.
Proses evakuasi ini, melibatkan tim pencari dan penyelamat (search and rescue), TNI-Polri, BPBD, PMI, Pekalongan Rescue, Damkar Kota Pekalongan, dan MDMC.
Sugeng (42) warga Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat mengatakan bahwa ketinggian air banjir di wilayahnya mencapai 1,5 meter sehingga warga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
"Banjir di wilayah semakin parah. Adanya banjir ini, hampir semua warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.*
Baca juga: Mensos minta semua pompa dioperasikan untuk kurangi genangan banjir Semarang
Baca juga: PT KAI tinggikan jalur KA terendam air di Semarang