Pekalongan (ANTARA) - Para nelayan kecil di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, masih tetap nekat melaut untuk mencari ikan meski kondisi buruk masih melanda di perairan Laut Jawa.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Sirhan di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa sebagian besar nelayan yang masih melaut tersebut menggunakan kapal berbobot 2 gross tonnage (GT) hingga 10 GT.
"Oleh karena, para nelayan Pekalongan ini hanya melaut di sekitar pantai utara Pulau Jawa, tidak seperti mereka yang menggunakan kapal berbobot di atas 10 GT hingga 30 GT," katanya.
Menurut dia, bagi kapal nelayan kecil, biasanya berangkat melaut pada sore hari kemudian pulang pagi hari. Hal ini berbeda dengan kapal besar yang melaut hingga beberapa hari.
Baca juga: Nelayan Rembang terkendala alat tangkap untuk berburu ikan
Baca juga: Nelayan Cilacap masuki masa paceklik
Kapal nelayan kecil, kata dia, mencari ikan hanya untuk memenuhi biaya setiap harinya, artinya hasil tangkapan ikan setiap hari dijual di tempat pelelangan ikan (TPI) setempat.
"Hasil tangkapan ikan nelayan kecil ini memang sedikit karena mereka melaut cukup 1 hari untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya sehingga meski kondisi buruk di laut, mereka tetap mencari ikan," katanya.
Pada kondisi cuaca buruk seperti sekarang ini, Sirhan mengingatkan kepada para nelayan untuk berhati-hati dan waspada karena gelombang laut relatif cukup besar yang membahayakan keselamatan mereka.
"Syahbandar pasti akan mengingatkan para nelayan yang akan pergi melaut karena mereka yang tahu persis dengan keadaan kondisi cuaca di laut," katanya.
Nelayan Slamet mengatakan bahwa para nelayan kecil memang tetap melaut untuk mencari ikan meski kondisi cuaca di laut relatif buruk.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini hasil tangkapan ikan memang tidak begitu banyak. Namun, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari, kami harus tetap melaut," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Sirhan di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa sebagian besar nelayan yang masih melaut tersebut menggunakan kapal berbobot 2 gross tonnage (GT) hingga 10 GT.
"Oleh karena, para nelayan Pekalongan ini hanya melaut di sekitar pantai utara Pulau Jawa, tidak seperti mereka yang menggunakan kapal berbobot di atas 10 GT hingga 30 GT," katanya.
Menurut dia, bagi kapal nelayan kecil, biasanya berangkat melaut pada sore hari kemudian pulang pagi hari. Hal ini berbeda dengan kapal besar yang melaut hingga beberapa hari.
Baca juga: Nelayan Rembang terkendala alat tangkap untuk berburu ikan
Baca juga: Nelayan Cilacap masuki masa paceklik
Kapal nelayan kecil, kata dia, mencari ikan hanya untuk memenuhi biaya setiap harinya, artinya hasil tangkapan ikan setiap hari dijual di tempat pelelangan ikan (TPI) setempat.
"Hasil tangkapan ikan nelayan kecil ini memang sedikit karena mereka melaut cukup 1 hari untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya sehingga meski kondisi buruk di laut, mereka tetap mencari ikan," katanya.
Pada kondisi cuaca buruk seperti sekarang ini, Sirhan mengingatkan kepada para nelayan untuk berhati-hati dan waspada karena gelombang laut relatif cukup besar yang membahayakan keselamatan mereka.
"Syahbandar pasti akan mengingatkan para nelayan yang akan pergi melaut karena mereka yang tahu persis dengan keadaan kondisi cuaca di laut," katanya.
Nelayan Slamet mengatakan bahwa para nelayan kecil memang tetap melaut untuk mencari ikan meski kondisi cuaca di laut relatif buruk.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini hasil tangkapan ikan memang tidak begitu banyak. Namun, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari, kami harus tetap melaut," katanya.