Semarang (ANTARA) -
"(Melalui kaus) saya ingin menyampaikan kepada masyarakat untuk meyakinkan, menyosialisasikan bahwa vaksin aman," katanya saat melakukan webinar dengan sejumlah pelajar SMA Negeri 5 Semarang, Jumat.
Awalnya Ganjar ditanya oleh pembaca acara dari webinar mengenai kabarnya dan bagaimana kondisi dirinya setelah menerima vaksin COVID-19.
Ia tidak langsung menjawab, namun malah berdiri dari kursinya dan menunjukkan kausnya yang disablon dengan tulisan "Saya Sudah Divaksin Dua Kali".
Ganjar menjelaskan bahwa kesiapan menerima suntikan vaksin diperlukan untuk merespon soal vaksinasi yang bukan merupakan langkah final dari penanganan pandemi COVID-19.
"Tidak berarti juga kalau orang sudah divaksin terus kemudian 'sak penake dhewe'. Saya kemana-mana masih tetap pakai masker, masih 'bengok-bengok' (mengingatkan penerapan protokol kesehatan)," ujarnya.
Selain turun langsung mengampanyekan protokol kesehatan, Ganjar juga menggunakan media-media lain untuk sosialisasi, salah satunya dengan kaus yang disablon tulisan berisi slogan-slogan terkait COVID-19.
Termasuk, pada saat melakukan vaksinasi kedua pada Kamis (28/1), Ganjar mengaku secara khusus membuat kaus dengan tulisan "Saya Sudah Divaksin Dua Kali" hanya sebanyak dua lembar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menitipkan pesan pada para pelajar untuk jangan bosan selama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebab saat ini persebaran COVID-19 masih tinggi.
"Maka saya titip, jaga kesehatan, selalu pakai masker, ingatkan kepada lingkungannya. Cuci tangan pakai sabun dan jangan lupa jaga jarak," katanya. (LHP)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyosialisasikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dinyatakan aman oleh pemerintah melalui kaus bertuliskan "Saya Sudah Divaksin Dua Kali".
"(Melalui kaus) saya ingin menyampaikan kepada masyarakat untuk meyakinkan, menyosialisasikan bahwa vaksin aman," katanya saat melakukan webinar dengan sejumlah pelajar SMA Negeri 5 Semarang, Jumat.
Awalnya Ganjar ditanya oleh pembaca acara dari webinar mengenai kabarnya dan bagaimana kondisi dirinya setelah menerima vaksin COVID-19.
Ia tidak langsung menjawab, namun malah berdiri dari kursinya dan menunjukkan kausnya yang disablon dengan tulisan "Saya Sudah Divaksin Dua Kali".
Ganjar menjelaskan bahwa kesiapan menerima suntikan vaksin diperlukan untuk merespon soal vaksinasi yang bukan merupakan langkah final dari penanganan pandemi COVID-19.
"Tidak berarti juga kalau orang sudah divaksin terus kemudian 'sak penake dhewe'. Saya kemana-mana masih tetap pakai masker, masih 'bengok-bengok' (mengingatkan penerapan protokol kesehatan)," ujarnya.
Selain turun langsung mengampanyekan protokol kesehatan, Ganjar juga menggunakan media-media lain untuk sosialisasi, salah satunya dengan kaus yang disablon tulisan berisi slogan-slogan terkait COVID-19.
Termasuk, pada saat melakukan vaksinasi kedua pada Kamis (28/1), Ganjar mengaku secara khusus membuat kaus dengan tulisan "Saya Sudah Divaksin Dua Kali" hanya sebanyak dua lembar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menitipkan pesan pada para pelajar untuk jangan bosan selama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebab saat ini persebaran COVID-19 masih tinggi.
"Maka saya titip, jaga kesehatan, selalu pakai masker, ingatkan kepada lingkungannya. Cuci tangan pakai sabun dan jangan lupa jaga jarak," katanya. (LHP)