Solo (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengimbau para penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma konvalesennya untuk membantu pasien yang membutuhkan.
"Kami mengetuk hati dan mengimbau para penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma darah konvalesennya bagi pasien yang terpapar virus corona yang membutuhkan," kata Muhadjir Effendy di sela kunjungan kerja di Kantor PMI Cabang Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut Menko PMK, kunjungan ke PMI Cabang Kota Surakarta untuk memantau kegiatan donor, khususnya plasma konvalesen.
Donor darah konvalesen ini telah dicanangkan oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin sebagai gerakan nasional untuk mempercepat jumlah pendonor, termasuk pengetuk kesadaran hati para penyintas COVID-19.
Hal tersebut, kata Menko PMK, sebagai bentuk syukur telah diselamatkan oleh Tuhan dari ancaman COVID-19 dengan menyumbangkan plasma konvalesen untuk mereka yang sedang menderita COVID-19, dan mudah-mudahan cepat diberikan kesembuhan seperti para penyintas lainnya.
"Kami sudah mendapat laporan setelah adanya gerakan donor plasma konvalesen secara nasional, di Kota Solo ini jumlah pendonor mengalami kenaikan sekitar 40 persen," kata Menko PMK.
Perolehan tersebut, kata Menko, dinilai luar biasa. Oleh karena itu, atas nama pemerintah mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua PMI Cabang Kota Surakarta bersama jajarannya yang telah merespons gerakan donor plasma konvalesen dengan luar biasa.
"Mudah-mudah jumlah pendonor dari penyintas COVID-19 terus bertambah, karena konvalesen yang dibutuhkan masih jauh dari jumlah stoknya, termasuk di Solo. Ada 30 pasien COVID-19 di Solo yang masih mengantre membutuhkan konvalesen dan belum terlayani," kata Menko.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu berharap melalui PMI Cabang Surakarta ke depan bisa surplus plasma darah konvalesen, sehingga dapat dikirim membantu untuk pasien COVID-19 di daerah lain yang membutuhkan.
Sekretaris dan "Chief Exceutive Officer" (CEO) PMI Cabang Kota Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan di PMI Cabang Kota Surakarta, produksi plasma darah konvalesen mulai awal Mei 2020 hingga Kamis (28/1) malam, sebanyak 231 kantong yang diberikan kepada pasien COVID-19.
Jumlah pasien COVID-19 di Solo yang mengantre sudah agak menurun, awalnya sempat 50 pasien, kini tinggal 30 pasien. Pihaknya berharap selama tiga hari ke depan permintaan yang mengantre dapat terpenuhi semuanya.
"Karena, kami didukung oleh TNI Angkatan Darat dari anggotanya di Purworejo, ada 29 personel yang menjadi pendonor plasma konvalesen. Mudah-mudahan golongan darahnya banyak yang cocok, sehingga antrean konvalesen bisa menurun drastis," kata Sumartono.
Sebelum mengunjungi Kantor PMI Kota Surakarta, Menko PMK Muadjir Effendy juga mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Bung Karno di Pasar Kliwon Solo, untuk memantau kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan dan dilanjutkan ke Puskesmas Purwodiningratan Jebres.
"Kami mengetuk hati dan mengimbau para penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma darah konvalesennya bagi pasien yang terpapar virus corona yang membutuhkan," kata Muhadjir Effendy di sela kunjungan kerja di Kantor PMI Cabang Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut Menko PMK, kunjungan ke PMI Cabang Kota Surakarta untuk memantau kegiatan donor, khususnya plasma konvalesen.
Donor darah konvalesen ini telah dicanangkan oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin sebagai gerakan nasional untuk mempercepat jumlah pendonor, termasuk pengetuk kesadaran hati para penyintas COVID-19.
Hal tersebut, kata Menko PMK, sebagai bentuk syukur telah diselamatkan oleh Tuhan dari ancaman COVID-19 dengan menyumbangkan plasma konvalesen untuk mereka yang sedang menderita COVID-19, dan mudah-mudahan cepat diberikan kesembuhan seperti para penyintas lainnya.
"Kami sudah mendapat laporan setelah adanya gerakan donor plasma konvalesen secara nasional, di Kota Solo ini jumlah pendonor mengalami kenaikan sekitar 40 persen," kata Menko PMK.
Perolehan tersebut, kata Menko, dinilai luar biasa. Oleh karena itu, atas nama pemerintah mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua PMI Cabang Kota Surakarta bersama jajarannya yang telah merespons gerakan donor plasma konvalesen dengan luar biasa.
"Mudah-mudah jumlah pendonor dari penyintas COVID-19 terus bertambah, karena konvalesen yang dibutuhkan masih jauh dari jumlah stoknya, termasuk di Solo. Ada 30 pasien COVID-19 di Solo yang masih mengantre membutuhkan konvalesen dan belum terlayani," kata Menko.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu berharap melalui PMI Cabang Surakarta ke depan bisa surplus plasma darah konvalesen, sehingga dapat dikirim membantu untuk pasien COVID-19 di daerah lain yang membutuhkan.
Sekretaris dan "Chief Exceutive Officer" (CEO) PMI Cabang Kota Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan di PMI Cabang Kota Surakarta, produksi plasma darah konvalesen mulai awal Mei 2020 hingga Kamis (28/1) malam, sebanyak 231 kantong yang diberikan kepada pasien COVID-19.
Jumlah pasien COVID-19 di Solo yang mengantre sudah agak menurun, awalnya sempat 50 pasien, kini tinggal 30 pasien. Pihaknya berharap selama tiga hari ke depan permintaan yang mengantre dapat terpenuhi semuanya.
"Karena, kami didukung oleh TNI Angkatan Darat dari anggotanya di Purworejo, ada 29 personel yang menjadi pendonor plasma konvalesen. Mudah-mudahan golongan darahnya banyak yang cocok, sehingga antrean konvalesen bisa menurun drastis," kata Sumartono.
Sebelum mengunjungi Kantor PMI Kota Surakarta, Menko PMK Muadjir Effendy juga mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Bung Karno di Pasar Kliwon Solo, untuk memantau kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan dan dilanjutkan ke Puskesmas Purwodiningratan Jebres.