Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mendorong para petani muda untuk terus mengembangkan sektor pertanian di wilayah setempat guna mendukung peningkatan perekonomian lokal.

"Kami mendorong petani milenial untuk terus mengembangkan sektor pertanian, mengingat banyak sekali potensi pertanian di wilayah ini," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis.

Dia menjelaskan sektor pertanian sangat berperan penting dalam menggerakkan ekonomi lokal khususnya saat kondisi pandemi COVID-19.

"Sektor pertanian adalah sektor yang menopang disaat masa-masa sulit termasuk saat awal pandemi COVID-19. Saat sektor lain ikut terdampak namun pertanian mampu membuktikan eksistensinya," katanya.

Di Purbalingga sendiri, kata dia, pertanian merupakan salah satu sektor andalan yang sangat potensial.

"Surplus beras hingga 18.000 ton per tahunnya adalah bukti bagaimana pertanian di Kabupaten Purbalingga terbilang kuat. Selain itu banyak juga komoditas lain yang juga potensial, misalkan gula kelapa yang telah menembus pasar ekspor hingga Jepang, Amerika dan Yunani," katanya.

Baca juga: Mendorong akselerasi energi terbarukan di bidang pertanian

Selain itu, kata dia, ada juga sektor holtikultura yaitu nanas madu yang juga menjadi salah satu andalan sektor pertanian di wilayah ini.

"Nanas madu di Purbalingga juga sangat potensial, bahkan sudah menembus pasar ekspor hingga Arab Saudi," katanya.

Karena itu, kata dia, pihaknya mendorong para petani khususnya petani muda untuk terus memajukan sektor pertanian.

"Dengan demikian maka sektor pertanian di Purbalingga akan makin maju dan regenerasi petani juga dapat berjalan secara optimal," katanya.

Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun dari Pemkab Purbalingga diketahui bahwa Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian akan memberi bantuan stimulus untuk para petani muda di Kabupaten Purbalingga.

Program tersebut bertujuan agar sektor pertanian di Purbalingga makin bergeliat terutama pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024