Boyolali (ANTARA) - Warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terus bertambah dan saat ini menjadi 3.288 kasus.

Warga yang sudah dinyatakan sembuh COVID-19 di Kabupaten Boyolali hingga Senin (18/1) malam bertambah 52 kasus, sehingga kini menjadi 3.288 kasus, kata Kepala Dinkes Boyolali dr Ratro S Survivalina di Boyolali, Selasa.

"Jumlah warga yang sembuh dari COVID-19 di Boyolali sudah mencapai 3.288 kasus atau sekitar 87,5 persen," katanya.

Baca juga: Dokter RSUI: Kasus COVID-19 belum ada tanda menurun

Menurut Ratri, dari 52 kasus yang dinyatakan sembuh tersebut, mayoritas terkonfirmasi positif COVID-19 sejak tanggal 4 Januari 2021. Mereka sudah dinyatakan sembuh dari evaluasi hasil tes usap PCR kedua yang dinyatakan negatif.

Ratri mengatakan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali hingga Senin (18/1) juga bertambah 12 kasus meski menurun dibanding hari sebelum yang mencapai 45 kasus.

"Ke-12 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 semuanya merupakan kasus baru," katanya.

Dengan adanya tambahan 12 kasus terkonfirmasi positif COVID-12 tersebut, secara akumulasi kasus positif COVID-19 menjadi 3.756 kasus.

Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 165 kasus, menjalani isolasi mandiri 195 kasus, dan meninggal dunia 109 kasus.

"Warga yang sudah sembuh di Boyolali cukup tinggi, yakni mencapai 87,5 persen, sedangkan meninggal dunia sekitar 2,9 persen," katanya.

Sehingga, lanjut dia, angka skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali saat ini mencapai 1,89 atau masuk zona risiko sedang.

"Saya melihat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes usap secara mandiri cukup tinggi, sehingga mereka dengan cepat dapat terdeteksi penyebaran COVID-19," katanya.

Kendati demikian, pihaknya terus meminta warga untuk tetap mengikuti aturan protokol kesehatan (prokes) untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Boyolali, tetap memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan ini, sangat efektif mencegah penularan virus.

Baca juga: Solo tunda pemberian vaksin COVID-19 kepada sejumlah nakes
Baca juga: Solo hadapi keterbatasan makam untuk kasus COVID-19

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024