Semarang (ANTARA) - Sejumlah pekerja Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) yang sebelumnya menjadi pasien COVID-19 dan dinyatakan sudah sembuh, tergerak mendonorkan plasma darahnya pada Jumat dan Sabtu (15-16/1) dan diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pjs. Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) Arya Yusa Dwicandra menyebutkan setidaknya ada 30 pekerja yang melakukan donor plasma sebagai bentuk kepedulian Pertamina khususnya di Pertamina regional JBT.
"Pekerja tersebut dipastikan sudah sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh COVID-19 yang dibuktikan dengan hasil SWAB PCR sebanyak 2 kali dan negatif," kata Arya.
Medical Manager Pertamina Jawa Bagian Tengah Dr. Datuk Fachrul Razy, menambahkan terapi plasma darah konvalesen telah digunakan di beberapa negara selain Indonesia seperti Amerika dan Eropa.
"Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk kepedulian dari pekerja Pertamina yang secara sukarela ingin membantu dalam kesembuhan pasien COVID-19 dan pemberian donor plasma darah yang dilakukan Pertamina JBT merupakan kali pertama yang dilakukan oleh Pertamina," jelas Fachrul.
Baca juga: Kominfo sediakan akses "chatbot" WhatsApp untuk vaksin COVID-19
Fachrul menjelaskan virus COVID-19 yang pernah menginfeksi sebelumnya menjadi kesempatan untuk memberikan pertolongan bagi pasien yang saat ini sedang berjuang untuk sembuh.
"Terlebih lagi Jawa Bagian Tengah merupakan salah satu wilayah utama tujuan pemudik dan turis maupun asal daerah pekerja Pertamina baik yang masih aktif maupun yang purnabakti. Beberapa waktu terakhir pun peningkatan pasien COVIDnya cukup tinggi, sehingga dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak penyebaran COVID-19," kata Fachrul.
Terapi plasma konvalesen dikenal sebagai salah satu metode penyembuhan bagi pasien COVID-19, khususnya yang dalam kondisi kritis yaitu dengan memberikan plasma darah pasien COVID-19 yang sudah sembuh kepada plasma darah pasien yang sedang sakit.
Terapi tersebut dinilai cukup efektif, karena antibodi yang telah terbentuk pada diri pasien yang sudah sembuh dapat membantu pembentukan antibodi bagi pasien yang sedang sakit, sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan.
Tingginya angka pasien COVID-19 saat ini menyebabkan terapi plasma konvaselen semakin dibutuhkan dan terapi ini marak digaungkan di tengah masyarakat melalui jejaring sosial media.
Baca juga: PSSI ajukan permohonan vaksin COVID-19
Baca juga: Sudah 35 dokter di Jateng meninggal akibat COVID-19