Solo (ANTARA) - Permintaan tiket penumpang Sriwijaya Air dari Bandara Adi Soemarno, Solo, tidak terganggu oleh insiden kecelakaan jatuhnya Pesawat SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

"Sejauh ini tidak terganggu, justru pandemi yang berdampak pada penurunan jumlah penumpang," kata Station Manager Sriwijaya Air Solo Agus Purwanto di Solo, Senin.

Ia mengatakan penerbangan maskapai Sriwijaya Air dari Solo menuju Pontianak juga masih normal setiap Selasa, Kamis dan Sabtu, meski ada penumpang yang menunda keberangkatan karena adanya kebijakan pembatasan sosial.

"Kalaupun ada yang batal, dia mengajukan perubahan jadwal karena persyaratan masuk Kalimantan Barat," katanya.

Sebelum terjadinya pandemi COVID-19, rute yang dilayani oleh Sriwijaya Air melalui Bandara Adi Soemarmo ada empat, yaitu Solo-Pontianak, Solo-Denpasar, Solo-Palembang, dan Solo-Pangkalpinang.

"Awalnya kita normal, tetapi sejak pandemi, mulai akhir Maret kami langsung drop, bahkan sempat tidak beroperasi. Saat ini kami mulai dari nol lagi, merintis market-nya, mulai ada lagi penumpang, jujur sempat ramai," katanya.

Sementara itu, jika dibandingkan untuk jumlah penumpang antara sebelum pandemi dengan semenjak pandemi, terjadi penurunan yang cukup signifikan. Saat ini, selama pandemi COVID-19, rata-rata jumlah penumpang untuk setiap penerbangan berada di kisaran 80-90 penumpang.

"Tingkat keterisian sekitar 70 persen dari total kapasitas, sedangkan sebelum pandemi kami bisa full, dari total kapasitas 120 penumpang, okupansi bisa mencapai 90 persen," kata Agus.
Baca juga: Panglima TNI: Titik jatuh Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan
Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 angkut 50 penumpang dan 12 awak kabin

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024