Presiden Jokowi: Pemerintah pastikan ketersediaan 329,5 juta vaksin

Rabu, 6 Januari 2021 13:34 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memastikan ketersediaan 329,5 juta vaksin COVID-19 tersedia yang bersumber dari berbagai produsen.

"Juga perlu saya sampaikan mengenai jumlah dosis vaksin yang telah kita pesan, yang 'firm order' dari Sinovac itu 3 juta plus 122,5 juta (dosis), kemudian dari Novavax 50 juta, dari Covax GAVI 54 juta, AstraZeneca 50 juta, dari Pfizer 50 juta vaksin artinya jumlah total yang 'firm order' 329,5 juta vaksin," kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan topik "Penanganan Pandemi COVID-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi" yang dihadiri oleh para menteri kabinet Indonesia Maju serta diikuti para gubernur melalui "video conference".

Sebanyak 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan pabrikan Tiongkok Sinovac telah tiba di Indonesia. Vaksin tersebut tiba dalam 2 kloter yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020 dan telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

Sedangkan Novavax adalah pabrikan vaksin dari Amerika Serikat-Kanada, selanjutnya AstraZeneca merupakan produsen dari Inggris dan Pfizer adalah vaksin dari perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat.

Baca juga: Banyak negara kembali "lockdown", Jokowi minta protokol diperketat

Baca juga: Presiden minta gubernur dukung penuh perizinan terkait lumbung pangan


Sementara Covax GAVI adalah kerja sama multilateral antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Vaksin Dunia (GAVI) yang terdiri dari 171 negara dengan targetnya menyediakan 2 miliar vaksin hingga akhir 2021.

"Pengaturannya akan dilakukan oleh menteri kesehatan, oleh sebab itu saya minta kesiapan-kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi itu agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," tambah Presiden.

Presiden Jokowi pun meminta agar para menteri dan gubenur harus bekerja keras agar "3T" dan "3M" betul-betul dilakukan di lapangan.

"Sekali lagi di lapangan, karena dari survei yang kita lakukan saat ini motivasi disiplin terhadap prokokol kesehatan di masyarakat berkurang, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan ini berkurang. Oleh sebab itu saya minta kepada para gubernur agar menggencarkan kembali masalah kedisiplinan protokol kesehatan karena surveinya tadi memang disiplin terhadap protokol kesehatan menurun," tegas Presiden.

Baca juga: Presiden ingin vaksinasi COVID-19 bisa selesai kurang dari setahun

Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan jalani vaksinasi COVID-19 pada 13 Januari

 

 


Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pilkada Kota Semarang, Yoyok-Joko legawa kalah

29 November 2024 16:39 Wib

Joko Widodo berharap pilkada tunjukkan kematangan berpolitik

28 November 2024 16:44 Wib

Pilkada Semarang, Yoyok-Joko unggul di TPS mencoblos

27 November 2024 20:00 Wib

Pilkada 2024, Yoyok Sukawi shalat Dhuha dulu sebelum datangi TPS

27 November 2024 10:53 Wib

Yoyok-Joko sebut dapat restu Jokowi di Pilwakot Semarang

23 November 2024 22:16 Wib
Terpopuler

Kemendagri sedang susun desain besar otonomi daerah

NASIONAL - 17 December 2024 13:53 Wib

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 19 December 2024 9:43 Wib

Pemkot Magelang tetap siaga bencana meski kota kecil

PERISTIWA - 21 December 2024 7:36 Wib

Bank Jateng Purwodadi serahkan bantuan kepada disabilitas

EKONOMI - 12 jam lalu

Kemenkumham Jateng-DPRD Kota Semarang bahas Raperda HAM

PERISTIWA - 17 December 2024 14:44 Wib