Kudus (ANTARA) - PT Pertamina menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji khususnya yang bersubsidi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tersedia dalam jumlah aman, kata Pejabat sementara Unit Manager Communication, Relations dan CSR Marketing Operation Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Arya Yusa Dwicandra.

"Pertamina mencatat, rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline di Kabupaten Kudus saat ini berada di angka 299 kiloliter (KL) per hari," ujarnya lewat zoom meeting di Kudus, Selasa.

Angka tersebut, kata dia, masih di bawah rata-rata konsumsi harian pada saat sebelum pandemi COVID-19. Sedangkan angka rata-rata konsumsi harian di bulan Januari 2020 berada di angka 330 KL per harinya.

Sementara untuk jenis solar di kabupaten Kudus, Arya menerangkan rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 188 KL per hari. Angka tersebut juga masih di bawah konsumsi normal pada sebelum pandemi yakni di angka 233 KL per hari pada bulan Januari 2020.

Ia memperkirakan selama libur Natal dan tahun baru tidak banyak terjadi lonjakan karena masih ada pembatasan dari Pemerintah Pusat. Meskipun demikian, tetap diantisipasi.

Berbeda dengan produk BBM, untuk elpiji ukuran 3 kilogram, 5,5 kilogram dan 12 kilogram, kata dia, konsumsinya cenderung stabil.

Rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 97 metrik ton (MT) per hari, angka tersebut meningkat dari sebelum pandemi yang berada di angka 88 MT dikarenakan elpiji merupakan kebutuhan sehar-hari.

"Khusus untuk yang bersubsidi kami sudah alokasikan tambahan 10 persen. Tapi, penyalurannya fakultatif. Alokasi elpiji bersubsidi akhir bulan sebanyak 790.000 tabung dan angka tersebut juga sudah ada penambahan secara fakultatif dari Pertamina," ujarnya.

Kalaupun masih ada kekurangan, Pertamina tetap akan memenuhi selama memang ada keputusan dari pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat untuk menambah alokasi.

Dalam penyaluran elpiji bersubsidi tersebut, PT Pertamina hanya menyalurkan sesuai dengan keputusan tersebut.

Pemkab Kudus sendiri melalui Dinas Perdagangan sebelumnya mengusulkan penambahan alokasi elpiji ukuran 3 kg sebesar 10 persen untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Natal dan tahun baru. Kalaupun masih ada kekurangan pasokan, masyarakat diimbau memanfaatkan elpiji nonsubsidi karena tersedia elpiji ukuran 5,5 kilogram atau 12 kg. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024