Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah masih berpotensi hujan hingga tiga hari ke depan, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan sebagai salah satu upaya mitigasi.

"Masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama tiga hari ke depan, bagi masyarakat khususnya yang tinggal di lokasi rawan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jawa Timur, Minggu.

Dia menjelaskan pihaknya akan terus mengintensifkan penyebaran informasi mengenai kondisi cuaca terkini kepada masyarakat di wilayah ini.

Baca juga: BMKG prakirakan curah hujan semakin meningkat mendekati akhir Desember

Hal itu menyusul adanya kejadian bencana longsor dan tanah bergerak di sejumlah desa di wilayah setempat selama beberapa hari terakhir.
"Dengan mengetahui kondisi cuaca terkini diharapkan dapat mendukung upaya pengurangan risiko bencana. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan saat turun hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang lama karena dapat memicu bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor dan angin kencang," katanya.

Dia menambahkan, upaya antisipasi dapat dilakukan sebagai bagian dari mitigasi, misalkan mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman, atau segera melaporkan kepada perangkat desa setempat bila melihat adanya retakan tanah.

Dia juga menjelaskan, berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa peningkatan potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara meningkat saat menjelang sore hingga malam hari.

Menurut prakiraan cuaca, kata dia, potensi hujan deras tersebar hampir merata di seluruh kecamatan yang ada di wilayah setempat.
Dia menambahkan bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan sebagai bagian dari program desa tangguh bencana yang tengah digencarkan oleh pemerintah daerah setempat.

"Bencana-bencana yang telah terjadi perlu menjadi perhatian bersama bahwa peningkatan intensitas curah hujan juga berbanding lurus dengan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan juga angin kencang," katanya.

Dengan kesiapsiagaan masyarakat, kata dia, diharapkan masing-masing individu akan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan kemampuan menghadapi kemungkinan atau ancaman bencana.

Selain itu, masing-masing individu juga diharapkan akan dapat memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya serta mampu mengorganisir sumber daya masyarakat yang tersedia dalam rangka meminimalkan kerentanan dan sekaligus juga meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

Dia menambahkan bahwa bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat mengikuti media sosial dan kanal-kanal resmi milik BMKG lainnya.

"Kami mengajak warga untuk terus memantau informasi cuaca terkini," katanya.

Sementara itu, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara tercatat ada sebanyak 33 bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah setempat pada Kamis (3/12).

Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, Susukan.

Baca juga: BMKG pastikan alat monitor gempa dan tsunami beroperasi baik
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024