Ma'ruf Amin: Parpol jangan jadi tunggangan untuk kepentingan tertentu

Minggu, 20 Desember 2020 16:10 WIB

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap partai politik, baik berbasis Islam maupun non-Islam, jangan hanya menjadi kendaraan yang dimanfaatkan oleh pribadi atau kelompok tertentu.

"Kita berharap agar partai politik tidak hanya dijadikan tunggangan atau kendaraan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi masing-masing guna memperoleh manfaat dan maslahat yang sifatnya pribadi. Tetapi partai hendaknya digunakan sebesar-sebesarnya untuk kemaslahatan umat dan bangsa," kata Ma’ruf Amin, saat menutup Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara daring di Jakarta, Minggu.

Dalam konteks demokrasi, lanjut Wapres, partai politik harus berperan dalam menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai bangsa majemuk dengan berbagai perbedaan dan keberagaman masyarakat.

Baca juga: Wapres tutup Muktamar IX PPP

"Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, perbedaan dan keberagaman adalah sumber kekuatan kita," tukasnya.

Partai politik juga diharapkan untuk proaktif dalam mengedepankan musyawarah dan dialog dalam membangun konsensus. Musyawarah harus dijadikan mekanisme baku dalam menyelesaikan perbedaan pendapat atau persoalan bangsa lainnya, tegas Ma’ruf Amin.

"Saya yakin apabila peran ini dilakukan oleh semua partai politik, maka banyak persoalan yang kita hadapi dapat kita selesaikan dengan solusi yang terbaik. Saya yakin mekanisme ini adalah salah satu esensi dari demokrasi Pancasila," katanya.

Baca juga: Akademisi: Muktamar PPP menjadi penentu nasib partai pada Pemilu 2024

Penyelenggaraan Muktamar IX PPP berpusat di Makassar dan diikuti secara virtual di sembilan kota besar lain, yakni Medan, Padang, Palembang, Banten, Bogor, Semarang, Surabaya, Samarinda dan Manado.

Dalam Rapat Paripurna VII Muktamar IX PPP, Suharso Monoarfa, yang merupakan calon tunggal ketua umum PPP, terpilih secara aklamasi untuk menjabat sebagai Ketua Umum PPP periode 2020-2025.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP menggantikan Romahurmuziy yang tersandung kasus suap di lingkungan Kementerian Agama.

Baca juga: Presiden: PPP bisa jadi teladan memperkokoh persatuan dan kerukunan
 


 


Pewarta : Fransiska Ninditya
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Anies-Muhaimin doakan hakim MK sebelum baca putusan sengketa Pilpres

22 April 2024 8:38 Wib

Timnas AMIN ingatkan saksi tetap kawal penghitungan suara

14 February 2024 17:47 Wib

Doa ibunda Anies ke pasangan Anies-Muhaimin

14 February 2024 11:05 Wib

Ribuan massa pendukung AMIN mulai padati stadion JIS

10 February 2024 11:32 Wib

Pendukung AMIN di luar JIS hadiri kampanye dari layar lebar

10 February 2024 11:25 Wib
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Mahmudah, "Kartini" masa kini yang 11 tahun "nyetir" truk tangki

EKONOMI - 21 April 2024 17:40 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Kemenkumham Jateng tambah daya tampung 550 penghuni di Rutan Semarang

PERISTIWA - 21 April 2024 15:46 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 7 jam lalu