Jakarta (ANTARA) - Argentina kembali kehilangan tokoh sepak bola mereka yaitu Alejandro Sabella yang meninggal dunia di usia 66 tahun.
Mantan pelatih tim nasional (timnas) Argentina itu meninggal karena sakit berkepanjangan setelah menjalani operasi perawatan jantung darurat, sehari setelah Diego Maradona meninggal.
Menurut laporan Goal, Sabella sempat membaik usai menerima perawatan itu, tetapi kondisinya memburuk setelah ia mengalami infeksi dan ia tetap dalam perawatan intensif selama hampir dua pekan di sebuah klinik privat di Belgrano, Buenos Aires.
Pada Selasa (waktu setempat), kondisi Sabella makin memburuk dan ia harus menggunakan respirator setelah kesulitan bernapas dan tutup usia di siang hari waktu setempat.
"Keluarga AFA's Liga Profesional Sepak Bola sangat menyesali kepergian Alejandro Sabella, dan bersama semua orang yang ia cintai di masa menyedihkan ini," tulis Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip Goal pada Selasa (09/12).
Selain AFA, Lionel Messi juga mengucapkan bela sungkawa atas kepergian mantan pelatihnya di timnas tersebut yang hampir membuatnya meraih trofi Piala Dunia 2014.
"Senang sekali bisa berbagi begitu banyak momen dengan Anda," kata Messi di akun Instagram-nya.
"Alejandro adalah orang yang hebat, selain sebagai seorang panutan yang membentuk karier saya dan membantu saya belajar banyak darinya."
"Kami menikmati bersama beberapa kenangan sepak bola favorit saya selama kualifikasi Piala Dunia dan Piala Dunia itu sendiri. Saya turut berduka cita untuk semua keluarga dan teman-temannya."
Sabella memulai kariernya bersama River Plate dan mencatatkan 10 penampilan profesional di 1970an serta berhasil mempersembahkan tiga trofi liga domestik.
Ia kemudian menjadi salah satu pemain Amerika Selatan pertama yang bermain di sepak bola Inggris, setelah pindah ke Sheffield United di 1978.
Setelah gantung sepatu, Sabella meneruskan kariernya menjadi pelatih dan hampir menjadi pahlawan Argentina. Ia melatih timnas dari tahun 2011 dan menjadikan Lionel Messi sebagai kapten tim.
Sabella diingat saat memimpin Argentina di ajang Piala Dunia 2014 Brasil dan berhasil membawa tim tersebut mencapai final untuk pertama kalinya dalam 24 tahun. Sayangnya mereka harus kalah 0-1 dari Jerman di laga itu.
Sabella dan skuat timnas disambut bak pahlawan sepulang dari Brasil, tetapi tak lama kemudian ia memutuskan mundur dari posisinya dan digantikan oleh Gerardo Martino.
Baca juga: Ronaldo antar Juventus tuntaskan revans atas Barcelona
Baca juga: Barcelona seharusnya jual Lionel Messi, kata presiden sementara klub
Baca juga: Neymar ingin main bareng Messi musim depan
Mantan pelatih tim nasional (timnas) Argentina itu meninggal karena sakit berkepanjangan setelah menjalani operasi perawatan jantung darurat, sehari setelah Diego Maradona meninggal.
Menurut laporan Goal, Sabella sempat membaik usai menerima perawatan itu, tetapi kondisinya memburuk setelah ia mengalami infeksi dan ia tetap dalam perawatan intensif selama hampir dua pekan di sebuah klinik privat di Belgrano, Buenos Aires.
Pada Selasa (waktu setempat), kondisi Sabella makin memburuk dan ia harus menggunakan respirator setelah kesulitan bernapas dan tutup usia di siang hari waktu setempat.
"Keluarga AFA's Liga Profesional Sepak Bola sangat menyesali kepergian Alejandro Sabella, dan bersama semua orang yang ia cintai di masa menyedihkan ini," tulis Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip Goal pada Selasa (09/12).
Selain AFA, Lionel Messi juga mengucapkan bela sungkawa atas kepergian mantan pelatihnya di timnas tersebut yang hampir membuatnya meraih trofi Piala Dunia 2014.
"Senang sekali bisa berbagi begitu banyak momen dengan Anda," kata Messi di akun Instagram-nya.
"Alejandro adalah orang yang hebat, selain sebagai seorang panutan yang membentuk karier saya dan membantu saya belajar banyak darinya."
"Kami menikmati bersama beberapa kenangan sepak bola favorit saya selama kualifikasi Piala Dunia dan Piala Dunia itu sendiri. Saya turut berduka cita untuk semua keluarga dan teman-temannya."
Sabella memulai kariernya bersama River Plate dan mencatatkan 10 penampilan profesional di 1970an serta berhasil mempersembahkan tiga trofi liga domestik.
Ia kemudian menjadi salah satu pemain Amerika Selatan pertama yang bermain di sepak bola Inggris, setelah pindah ke Sheffield United di 1978.
Setelah gantung sepatu, Sabella meneruskan kariernya menjadi pelatih dan hampir menjadi pahlawan Argentina. Ia melatih timnas dari tahun 2011 dan menjadikan Lionel Messi sebagai kapten tim.
Sabella diingat saat memimpin Argentina di ajang Piala Dunia 2014 Brasil dan berhasil membawa tim tersebut mencapai final untuk pertama kalinya dalam 24 tahun. Sayangnya mereka harus kalah 0-1 dari Jerman di laga itu.
Sabella dan skuat timnas disambut bak pahlawan sepulang dari Brasil, tetapi tak lama kemudian ia memutuskan mundur dari posisinya dan digantikan oleh Gerardo Martino.
Baca juga: Ronaldo antar Juventus tuntaskan revans atas Barcelona
Baca juga: Barcelona seharusnya jual Lionel Messi, kata presiden sementara klub
Baca juga: Neymar ingin main bareng Messi musim depan