Semarang (ANTARA) - Ajang FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama) Berprestasi Tingkat Kota Semarang Tahun 2020 yang diikuti puluhan FKTP diharapkan bisa mendorong pelayanan kesehatan lebih maksimal.
Ajang FKTP Berprestasi Kota Semarang 2020 telah berakhir dan sebagai pemenang Kategori Klinik Pratama yaitu Klinik Satmoko; juara kedua Klinik Yonarhanud; dan Klinik Mitra Umat sebagai juara ketiga, sementara Kategori Puskesmas, Puskesmas Gunungpati sebagai juara pertama; Puskesmas Halmahera sebagai juara kedua; dan Puskesmas Manyaran sebagai juara ketiga.
Penilaian FKTP berprestasi merupakan sinergi BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan komponen penilaian seperti persyaratan umum klinik/Puskesmas, pelayanan pendaftaran pasien, pelayanan laboratorium, peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. Indikator kinerja klinik/Puskesmas, serta indikator kinerja dalam pelaksanaan program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat).
Rahma Defi selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan DInas Kesehatan Kota Semarang menjelaskan keberhasilan pelayanan kesehatan di FKTP dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga untuk memacu peningkatan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas di FKTP perlu dilakukan berbagai terobosan salah satunya dengan Penilaian FKTP Berprestasi.
"Untuk pemenang akan mewakili Kota Semarang pada ajang FKTP Berprestasi Tingkat Provinsi tahun 2021. Penilaian kami dari Dinas Kesehatan mengacu pada kriteria akreditasi, sehingga bagi klinik-klinik yang belum maju penilaian akreditasi untuk memacu lebih siap," kata Rahma.
Penilaian FKTP Berprestasi, lanjut Rahma, dilaksanakan berdasarkan Permenkes No 24 Tahun 2015 tentang Penilaian FKTP Berprestasi untuk menilai proses penyelenggaraan kegiatan, penilaian hasil kerja dengan indikator kinerja, serta inovasi yang dilaksanakan FKTP terutama dalam melaksanakan kegiatan promotif dan preventif, serta dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat.
"Dengan adanya penilaian FKTP berprestasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan lebih masyarakat kepada Klinik dan Puskesmas yang meraih juara, dan juga kepada pesertanya yang tergabung dalam program JKN-KIS karena pasti dari segi pelayanan dan manajemen sudah bagus, pelayanannyapun juga sudah sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan," tambah Rahma Defi.
Asri Wulandari, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Semarang menambahkan BPJS Kesehatan, ikut serta dalam penilaian ini karena di Kota Semarang ada program Universal Health Coverage (UHC).
"Sudah 95 persen lebih penduduk tercover JKN-KIS yang tentunya perlu diiringi dengan penguatan pelayanan agar FKTP dapat menjalankan fungsi dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih paripurna. Kami berharap Puskesmas dan Klinik pemenang dapat menjadi teladan dan dapat menularkan semangat kerja mereka kepada FKTP lainnya," kata Asri.
Penghargaan tahunan FKTP Berprestasi, tambah Asri, merupakan salah satu bentuk usaha Pemerintah dalam memacu peningkatan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Asri menjelaskan melalui Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan penilaian FKTP Berprestasi dilakukan dalam bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara terintegrasi dan berjenjang dalam mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan.
BPJS Kesehatan, tambah Asri, berperan dalam menilai capaian angka kontak komunikasi, angka kunjungan rawat jalan non spesialistik yang tuntas, rasio rujukan, jumlah tenaga medis dan jam pelayanan, pelaksanaan program Rujuk Balik dan Prolanis, pemanfaatan P-Care, angka kepuasan pasien serta aspek inovasi dalam peningkatan kualitas layanan
Ajang FKTP Berprestasi Kota Semarang 2020 telah berakhir dan sebagai pemenang Kategori Klinik Pratama yaitu Klinik Satmoko; juara kedua Klinik Yonarhanud; dan Klinik Mitra Umat sebagai juara ketiga, sementara Kategori Puskesmas, Puskesmas Gunungpati sebagai juara pertama; Puskesmas Halmahera sebagai juara kedua; dan Puskesmas Manyaran sebagai juara ketiga.
Penilaian FKTP berprestasi merupakan sinergi BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan komponen penilaian seperti persyaratan umum klinik/Puskesmas, pelayanan pendaftaran pasien, pelayanan laboratorium, peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. Indikator kinerja klinik/Puskesmas, serta indikator kinerja dalam pelaksanaan program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat).
Rahma Defi selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan DInas Kesehatan Kota Semarang menjelaskan keberhasilan pelayanan kesehatan di FKTP dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga untuk memacu peningkatan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas di FKTP perlu dilakukan berbagai terobosan salah satunya dengan Penilaian FKTP Berprestasi.
"Untuk pemenang akan mewakili Kota Semarang pada ajang FKTP Berprestasi Tingkat Provinsi tahun 2021. Penilaian kami dari Dinas Kesehatan mengacu pada kriteria akreditasi, sehingga bagi klinik-klinik yang belum maju penilaian akreditasi untuk memacu lebih siap," kata Rahma.
Penilaian FKTP Berprestasi, lanjut Rahma, dilaksanakan berdasarkan Permenkes No 24 Tahun 2015 tentang Penilaian FKTP Berprestasi untuk menilai proses penyelenggaraan kegiatan, penilaian hasil kerja dengan indikator kinerja, serta inovasi yang dilaksanakan FKTP terutama dalam melaksanakan kegiatan promotif dan preventif, serta dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat.
"Dengan adanya penilaian FKTP berprestasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan lebih masyarakat kepada Klinik dan Puskesmas yang meraih juara, dan juga kepada pesertanya yang tergabung dalam program JKN-KIS karena pasti dari segi pelayanan dan manajemen sudah bagus, pelayanannyapun juga sudah sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan," tambah Rahma Defi.
Asri Wulandari, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Semarang menambahkan BPJS Kesehatan, ikut serta dalam penilaian ini karena di Kota Semarang ada program Universal Health Coverage (UHC).
"Sudah 95 persen lebih penduduk tercover JKN-KIS yang tentunya perlu diiringi dengan penguatan pelayanan agar FKTP dapat menjalankan fungsi dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih paripurna. Kami berharap Puskesmas dan Klinik pemenang dapat menjadi teladan dan dapat menularkan semangat kerja mereka kepada FKTP lainnya," kata Asri.
Penghargaan tahunan FKTP Berprestasi, tambah Asri, merupakan salah satu bentuk usaha Pemerintah dalam memacu peningkatan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Asri menjelaskan melalui Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan penilaian FKTP Berprestasi dilakukan dalam bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara terintegrasi dan berjenjang dalam mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan.
BPJS Kesehatan, tambah Asri, berperan dalam menilai capaian angka kontak komunikasi, angka kunjungan rawat jalan non spesialistik yang tuntas, rasio rujukan, jumlah tenaga medis dan jam pelayanan, pelaksanaan program Rujuk Balik dan Prolanis, pemanfaatan P-Care, angka kepuasan pasien serta aspek inovasi dalam peningkatan kualitas layanan