Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mencadangkan anggaran sebesar Rp35,1 triliun pada 2020 yang dialokasikan untuk pengadaan vaksin dan kegiatan imunisasi vaksin COVID-19.
“Ini termasuk pengadaan vaksin yang tadi malam tiba,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin.
Menurut Sri Mulyani, pengadaan melalui penugasan yakni BUMN Bio Farma dengan melibatkan seluruh lembaga baik dalam dan luar negeri.
Baca juga: Menkeu bebaskan pajak Rp50,95 miliar untuk 1,2 juta vaksin Sinovac
Pengadaan vaksin COVID-19, kata dia, direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun 2020 hingga 2022 menyesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk 2020, lanjut Sri Mulyani, Kementerian Kesehatan sudah membelanjakan Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yakni tiga juta dosis vaksin Sinovac dan 100 ribu dosis vaksin dari Cansino.
Sementara itu dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020, pemerintah mengalokasikan Rp96,17 triliun untuk bidang kesehatan yang difokuskan untuk belanja penanganan COVID-19.
Baca juga: 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Indonesia
Adapun realisasi belanja itu, kata Sri Mulyani, di antaranya sudah dikucurkan pembayaran insentif kepada tenaga kesehatan mencapai 727,4 ribu orang personel dengan total pencairan mencapai Rp7,69 triliun.
Pemerintah juga memberikan uang duka kepada 200 tenaga kesehatan dalam bentuk santunan kematian Gugus Tugas COVID-19 sebesar Rp3,22 triliun.
Selain itu juga ada insentif bidang perpajakan untuk bidang kesehatan mencapai Rp3,82 triliun.
Baca juga: Pengamat: Kedatangan vaksin COVID-19 bisa pulihkan sektor transportasi
“Ini termasuk pengadaan vaksin yang tadi malam tiba,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin.
Menurut Sri Mulyani, pengadaan melalui penugasan yakni BUMN Bio Farma dengan melibatkan seluruh lembaga baik dalam dan luar negeri.
Baca juga: Menkeu bebaskan pajak Rp50,95 miliar untuk 1,2 juta vaksin Sinovac
Pengadaan vaksin COVID-19, kata dia, direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun 2020 hingga 2022 menyesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk 2020, lanjut Sri Mulyani, Kementerian Kesehatan sudah membelanjakan Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yakni tiga juta dosis vaksin Sinovac dan 100 ribu dosis vaksin dari Cansino.
Sementara itu dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020, pemerintah mengalokasikan Rp96,17 triliun untuk bidang kesehatan yang difokuskan untuk belanja penanganan COVID-19.
Baca juga: 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Indonesia
Adapun realisasi belanja itu, kata Sri Mulyani, di antaranya sudah dikucurkan pembayaran insentif kepada tenaga kesehatan mencapai 727,4 ribu orang personel dengan total pencairan mencapai Rp7,69 triliun.
Pemerintah juga memberikan uang duka kepada 200 tenaga kesehatan dalam bentuk santunan kematian Gugus Tugas COVID-19 sebesar Rp3,22 triliun.
Selain itu juga ada insentif bidang perpajakan untuk bidang kesehatan mencapai Rp3,82 triliun.
Baca juga: Pengamat: Kedatangan vaksin COVID-19 bisa pulihkan sektor transportasi