Pakai earphone terlalu lama akibatkan gangguan telinga

Jumat, 20 November 2020 9:01 WIB

Jakarta (ANTARA) - Keluhan nyeri, iritasi dan infeksi pada telinga dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir terus meningkat selama pandemi COVID-19, disebabkan penggunaan earphone dalam waktu yang lama.

Pandemi memaksa para profesional pekerja dan pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah. Para dokter pun mendapat peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga.

Dr. Shrinival Chavan, kepala departemen THT di rumah sakit J J, Mumbai mengatakan seseorang yang menggunakan earphone, earpod ataupun headphne lebih dari delapan jam akan membuat telinga stres apalagi jika earphone tersebut tidak pernah dibersihkan sehingga berisiko menyebarkan infeksi.

"Mendengarkan secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga dapat melemahkan kemampuan mendengar," kata Dr. Shrinival Chavan dilansir Indian Express, Jumat.

Baca juga: Cara termudah pastikan anak aman gunakan headphone

Baca juga: Kapan harus bersihkan pelantang telinga agar tak jadi sarang kuman?


Jika kebiasaan ini tidak diubah, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Dr. Shrinival mentarakan kotoran di dalam telinga membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi.

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga akan menghilangkan lapisan lilin pelindungnya dan membuat bagian dalam telinga terkena infeksi bakteri dan hal tersebut biasanya menyebabkan sakit telinga.

"Kami menyarankan orang untuk melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman," kata Dr. Shrinival.

Sementara itu, Dr. Rahul Kulkarni, kepala unit THT di Rumah Sakit St George, mengatakan masalah telinga tidak hanya terkait dengan pekerja profesional, tetapi anak-anak sekolah yang harus mengikuti kelas online juga mengalami keluhan yang sama.

"Idealnya, anak sekolah sama sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau PC, maka volume perangkatnya sudah cukup," kata Dr. Rahul.

Dr. Rahul mengatakan orang-orang tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume suara yang keras pada headphone.

"Jika siswa sekolah menggunakan headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya pendengaran mereka," ujar Dr. Rahul.

Anak-anak sekolah harus mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar di kelas. Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal itu dapat menyebabkan komplikasi.

"Bahkan orang dewasa pun datang dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini," kata Dr. Rahul.

Baca juga: Telinga tuli jika gunakan"earphone" berlebihan

Baca juga: Smart earphone ini mungkinkan panggil Siri dengan pegang pipi  

Pewarta : Maria Cicilia
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Menko Pangan beri waktu dua pekan penyelesaian pajak UD Pramono

19 November 2024 13:53 Wib

KPU Banyumas: Simulasi pemungutan suara untuk ukur efektivitas waktu

10 November 2024 14:31 Wib

Wapres pastikan pekerjaan infrastruktur selesai tepat waktu

03 November 2024 6:14 Wib

Waktu Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 diperpanjang

31 October 2024 21:42 Wib

USM gelar diskusi agar mahasiswa lulus tepat waktu

16 October 2024 15:55 Wib
Terpopuler

Agustina - Iswar janjikan bangun puskesmas di tiap kelurahan

PERISTIWA - 16 November 2024 6:00 Wib

Aksi ASN Peduli Inflasi di Semarang

EKONOMI - 17 November 2024 20:11 Wib

Pemerintah kota berupaya menarik wisatawan dengan Solo Urband Fashion

PERISTIWA - 19 November 2024 9:11 Wib

Pemkot Pekalongan berikan pembekalan prosedur bekerja calon PMI

PERISTIWA - 20 November 2024 15:48 Wib

Baznas komitmen gunakan zakat untuk sejahterakan jamaah masjid

PERISTIWA - 3 jam lalu