Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Bank Mandiri dan jasa pengiriman JNE meluncurkan aplikasi "Digiretail Lokapasar Batik Setono", yang dilaksanakan di Pasar Grosir Batik Setono, Pekalongan, Selasa.
Wali kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa manfaat aplikasi ini akan mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar melek teknologi dan dapat meningkatkan pendapatan penjual di tengah pandemi COVID-19.
"Melalui aplikasi ini, penjual tidak perlu bertatap muka langsung dengan pembeli sehingga hal ini dapat membantu dalam pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
Sekretaris Daerah kota Pekalongan Sri Ruminingsih mengatakan melalui lokapasar batik maka jangkauan pasar akan makin luas dan mempermudah konsumen memesan barang.
"Melalui aplikasi ini maka transaksi bisa dilakukan dimana pun karena tidak harus datang ke toko tetapi melalui digital," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Bambang Nurdiyatman mengatakan bahwa Lokapasar Batik akan memanfaatkan aplikasi WhatsApp.
Ke depan, kata dia, Dinas Perdagangan akan memperluas jangkauannya, tidak hanya untuk pelaku UMKM grosir batik Setono, namun di sentra-sentra batik lainnya di daerah setempat.
"Kami bertahap melakukan pendataan pada 50 pelaku UMKM di Pasar Grosir Setono. Ke depan kami berencana memperluas ke semua pedagang yang berada di grosir Batik Setono, sentra batik Kauman, dan Pesindon," katanya.
Wali kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa manfaat aplikasi ini akan mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar melek teknologi dan dapat meningkatkan pendapatan penjual di tengah pandemi COVID-19.
"Melalui aplikasi ini, penjual tidak perlu bertatap muka langsung dengan pembeli sehingga hal ini dapat membantu dalam pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
Sekretaris Daerah kota Pekalongan Sri Ruminingsih mengatakan melalui lokapasar batik maka jangkauan pasar akan makin luas dan mempermudah konsumen memesan barang.
"Melalui aplikasi ini maka transaksi bisa dilakukan dimana pun karena tidak harus datang ke toko tetapi melalui digital," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Bambang Nurdiyatman mengatakan bahwa Lokapasar Batik akan memanfaatkan aplikasi WhatsApp.
Ke depan, kata dia, Dinas Perdagangan akan memperluas jangkauannya, tidak hanya untuk pelaku UMKM grosir batik Setono, namun di sentra-sentra batik lainnya di daerah setempat.
"Kami bertahap melakukan pendataan pada 50 pelaku UMKM di Pasar Grosir Setono. Ke depan kami berencana memperluas ke semua pedagang yang berada di grosir Batik Setono, sentra batik Kauman, dan Pesindon," katanya.