Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu malam melakukan penanganan kejadian tebing longsor di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja.
"Tim gabungan sedang melakukan penanganan tebing longsor yang terjadi pada Minggu pukul 18.00 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Budi Wahyono di Banjarnegara, Minggu (8/11) 2020 malam.
Dia menjelaskan hujan deras telah menyebabkan tebing setinggi tujuh meter dengan panjang 10 meter mengalami longsor dan sempat menutup badan jalan yang menghubungkan Purworejo Klampok, Banjarnegara dengan Kabupaten Kebumen, tepatnya di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tim gabungan juga telah melakukan pembersihan material longsoran dan telah melakukan pengaturan lalu lintas," katanya.
Pada saat ini, kata dia, kondisi lalu lintas sudah kembali normal namun pengguna jalan tetap diminta untuk lebih berhati-hati.
"Kondisi jalan kini sudah dapat dilalui kendaraan namun kami mengimbau untuk tetap berhati-hati," katanya.
Baca juga: Satu korban meninggal akibat longsor di Wonosobo
Aris Sudaryanto menambahkan BPBD masih terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono juga mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan.
"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki musim hujan sejak bulan Oktober 2020 sehingga upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan pada saat ini.
"Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," demikian Budhi Sarwono.
Baca juga: Tiga alat pendeteksi longsor di Pekalongan rusak
"Tim gabungan sedang melakukan penanganan tebing longsor yang terjadi pada Minggu pukul 18.00 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Budi Wahyono di Banjarnegara, Minggu (8/11) 2020 malam.
Dia menjelaskan hujan deras telah menyebabkan tebing setinggi tujuh meter dengan panjang 10 meter mengalami longsor dan sempat menutup badan jalan yang menghubungkan Purworejo Klampok, Banjarnegara dengan Kabupaten Kebumen, tepatnya di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tim gabungan juga telah melakukan pembersihan material longsoran dan telah melakukan pengaturan lalu lintas," katanya.
Pada saat ini, kata dia, kondisi lalu lintas sudah kembali normal namun pengguna jalan tetap diminta untuk lebih berhati-hati.
"Kondisi jalan kini sudah dapat dilalui kendaraan namun kami mengimbau untuk tetap berhati-hati," katanya.
Baca juga: Satu korban meninggal akibat longsor di Wonosobo
Aris Sudaryanto menambahkan BPBD masih terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono juga mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan.
"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki musim hujan sejak bulan Oktober 2020 sehingga upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan pada saat ini.
"Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," demikian Budhi Sarwono.
Baca juga: Tiga alat pendeteksi longsor di Pekalongan rusak