Kudus (ANTARA) - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kudus, Jawa Tengah, mulai menggalakkan kegiatan promotif preventif tentang pentingnya hidup sehat dan menjaga produktivitas pekerja di tengah pandemi COVID-19 terhadap para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Senin.

"Sosialisasi dan edukasi publik menjadi kewajiban BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara dalam memberikan pemahaman kepada peserta terhadap program JKN-KIS. Walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19 tetap dirasakan perlu untuk melakukan pemberian informasi secara langsung melalui kegiatan sosialisasi kepada peserta JKN-KIS," kata Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Kudus Syarifatun Karuniaekawati di sela-sela sosialisasi pola hidup sehat pada temu pelanggan peserta JKN-KIS 2020 di Hotel Griptha Kudus, Senin.

Kegiatan tersebut, kata dia, diadakan secara serentak di wilayah BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jateng dan DIY, sedangkan di Kantor Cabang Kudus diikuti 130 peserta, perwakilan dari peserta badan usaha, Peserta Penerima Upah (PPU) di Kudus, Jepara, dan Grobogan secara virtual.

Dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang program JKN-KIS serta pola hidup sehat tersebut, menghadirkan Brand Ambassador BPJS Kesehatan dan praktisi tentang menjaga produktivitas pekerja di masa pandemi.

Pada kesempatan tersebut, Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai yang menyampaikan materi secara virtual memberikan edukasi kepada seluruh peserta tentang menjaga imunitas pada musim penyakit infeksi.

"Bahwa dengan menjaga imunitas melalui kegiatan yang dilakukan dengan senang hati, mengatur komposisi tubuh yang seimbang dengan olah raga, kebutuhan nutrisi harian dan istirihat yang cukup antara kualitas dan kuantitas dapat menjaga imunitas dalam tubuh tetap baik," ujarnya.

Pembicara dari MarkPlus, Lismaryanti, menyampaikan bahwa aktivitas pekerja perkantoran selama pandemi harus memiliki keseimbangan dengan kehidupannya, di antaranya melakukan manajemen waktu yang dimiliki antara pekerjaan dan kehidupan dengan baik serta melakukan manajemen terhadap tekanan yang didapatkan selama bekerja.

Ia mengingatkan bekerja lebih dari 55 jam per pekan, memiliki peningkatan risiko stroke dibandingkan mereka yang bekerja pada jam normal, sedangkan bekerja lembur meningkatkan risiko terjadinya depresi, terutama untuk kaum pria.

Untuk itu, kata dia, setiap pekerja harus bisa menjaga kesehatan fisik, sehingga secara mental juga akan ikut sehat.

"Untuk meningkatkan motivasi pekerja, maka pola kerja harus semakin efisien dan produktif," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan tips selama bekerja dari rumah, di antaranya menyesuaikan ekspektasi diri, perlunya memikirkan kembali daftar tugas  dan membuat rencana untuk jadwal, membuat ruang kantor sendiri di rumah, penggunaan aplikasi untuk membantu mengatur waktu, memperlakukan waktu istirahat seperti rapat kerja, serta mewaspadai kelelahan.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024