Semarang (ANTARA) -
"Kita buktikan sekarang dengan UKM Virtual Expo ini dari UMKM kita ini ternyata baru kita mulai hari ini (nilai transaksinya) sudah Rp1 miliar lebih. Artinya apa, artinya sebenarnya kesempatan buat UMKM kita jualan secara virtual menjadi semakin terbuka," katanya di sela UKM Virtual Expo 2020 di Semarang, Ahad.
Ganjar yakin cara memasarkan dan menjual produk-produk unggulan secara virtual ini akan dilakukan oleh para pelaku UMKM.
"Kita yakin bahwa cara-cara kita berdagang, berjualan, mau tidak mau, suka tidak suka harus pindah ke virtual," ujarnya.
Menurut Ganjar, Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah akan terus memfasilitasi hal tersebut dengan menggandeng berbagai pihak dalam melaksanakan penjualan secara virtual.
Baca juga: Transaksi UKM Virtual Expo 2020 sudah capai Rp1,6 miliar
"Kita latihan, ini adaptasi, mungkin kita perlu nanti diberikan pengelola sehingga jualannya dari situ, bahasa apapun bisa menjawab sehingga ada manajemen yang mengelola dan UMKM kita bisa maju," katanya.
Seperti diwartakan, jumlah transaksi penjualan pada UKM Virtual Expo 2020 yang digelar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Tengah tercatat sudah mencapai Rp1,6 miliar.
"Sejak bisa diakses pada beberapa hari lalu, setidaknya sudah ada Rp1,68 miliar transaksi melalui portal www.ukmvirtualexpo.com, jumlah tersebut belum termasuk transaksi pesanan," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati.
Meski baru dibuka hari ini, produk-produk yang dipamerkan di UKM Virtual Expo sudah bisa dibeli sejak 20 Oktober 2020.
UKM Virtual Expo yang digelar 25-27 Oktober 2020 diikuti 102 pengusaha mikro kecil dengan total produk yang dipasarkan mencapai 910 jenis berupa fesyen, makanan-minuman, kerajinan tangan, serta furnitur.
Baca juga: Pemerintah apresiasi UKM Virtual Expo yang digelar di Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo optimis gelaran UKM Virtual Expo 2020 dapat membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memasarkan serta menjual produk-produknya saat pandemi COVID-19.
"Kita buktikan sekarang dengan UKM Virtual Expo ini dari UMKM kita ini ternyata baru kita mulai hari ini (nilai transaksinya) sudah Rp1 miliar lebih. Artinya apa, artinya sebenarnya kesempatan buat UMKM kita jualan secara virtual menjadi semakin terbuka," katanya di sela UKM Virtual Expo 2020 di Semarang, Ahad.
Ganjar yakin cara memasarkan dan menjual produk-produk unggulan secara virtual ini akan dilakukan oleh para pelaku UMKM.
"Kita yakin bahwa cara-cara kita berdagang, berjualan, mau tidak mau, suka tidak suka harus pindah ke virtual," ujarnya.
Menurut Ganjar, Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah akan terus memfasilitasi hal tersebut dengan menggandeng berbagai pihak dalam melaksanakan penjualan secara virtual.
Baca juga: Transaksi UKM Virtual Expo 2020 sudah capai Rp1,6 miliar
"Kita latihan, ini adaptasi, mungkin kita perlu nanti diberikan pengelola sehingga jualannya dari situ, bahasa apapun bisa menjawab sehingga ada manajemen yang mengelola dan UMKM kita bisa maju," katanya.
Seperti diwartakan, jumlah transaksi penjualan pada UKM Virtual Expo 2020 yang digelar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Tengah tercatat sudah mencapai Rp1,6 miliar.
"Sejak bisa diakses pada beberapa hari lalu, setidaknya sudah ada Rp1,68 miliar transaksi melalui portal www.ukmvirtualexpo.com, jumlah tersebut belum termasuk transaksi pesanan," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati.
Meski baru dibuka hari ini, produk-produk yang dipamerkan di UKM Virtual Expo sudah bisa dibeli sejak 20 Oktober 2020.
UKM Virtual Expo yang digelar 25-27 Oktober 2020 diikuti 102 pengusaha mikro kecil dengan total produk yang dipasarkan mencapai 910 jenis berupa fesyen, makanan-minuman, kerajinan tangan, serta furnitur.
Baca juga: Pemerintah apresiasi UKM Virtual Expo yang digelar di Jateng