Magelang (ANTARA) - Sebanyak 434 pedagang kaki lima di Kota Magelang, Jawa Tengah menerima bantuan modal usaha berupa uang tunai dari pemerintah kota setempat sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Soemarmo di Magelang, Rabu, menjelaskan penyerahan bantuan kepada mereka sebagai langkah penting karena PKL bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah yang memberikan dukungan bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah.
"Kita harapkan adanya bantuan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19," katanya.
Penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan PKL dilakukan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Rabu, antara lain dihadiri Kepala Polres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setiawan.
Dana untuk program bantuan modal itu bersumber dari APBD Kota Magelang pada 2020. Setiap pedagang menerima satu juta rupiah. Mereka terdiri atas 371 PKL di selter yang tergabung dalam 19 peguyuban dan 63 PKL di luar selter yang tergabung dalam dua paguyuban.
"Uang sudah ditransfer ke masing-masing rekening penerima. Bisa langsung diambil ke semua kantor cabang Bank Jateng yang ada di Kota Magelang," kata Catur dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Pemkot Magelang juga memberikan bantuan modal kepada 10 koperasi, masing-masing Rp25 juta dan 25 pelaku usaha atau perajin mainan, masing-masing Rp2,5 juta.
Selain itu, pihaknya menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat kepada UMKM, PKL, dan pedagang pasar di daerah itu. Pada tahap pertama, pihaknya telah mengusulkan sekitar 8.000 pelaku usaha untuk mendapat bantuan tersebut, sedangkan tahap kedua sekitar 300 pelaku usaha yang sudah terdata.
"Syarat mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat ini, mereka punya usaha di bidang apapun, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kelurahan dan sedang tidak memiliki tanggungan pinjaman di bank," kata Catur.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menambahkan bantuan itu untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
"Bantuan untuk PKL ini setidaknya untuk meringankan. PKL sama dengan yang lain, ikut terdampak pandemi COVID-19, di mana perdagangan sepi, pendapatan menurun, tabungan berkurang, kebutuhan pendidikan anak bertambah," katanya.
Ia berharap, bantuan itu menjadi motivasi PKL agar tetap semangat bekerja di tengah pandemi dan melayani konsumen dengan sebaik-baiknya.
"Tetaplah semangat di tengah pandemi, ketika berjualan ya tetap senyum. Jaga kebersihan," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Soemarmo di Magelang, Rabu, menjelaskan penyerahan bantuan kepada mereka sebagai langkah penting karena PKL bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah yang memberikan dukungan bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah.
"Kita harapkan adanya bantuan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19," katanya.
Penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan PKL dilakukan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Rabu, antara lain dihadiri Kepala Polres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setiawan.
Dana untuk program bantuan modal itu bersumber dari APBD Kota Magelang pada 2020. Setiap pedagang menerima satu juta rupiah. Mereka terdiri atas 371 PKL di selter yang tergabung dalam 19 peguyuban dan 63 PKL di luar selter yang tergabung dalam dua paguyuban.
"Uang sudah ditransfer ke masing-masing rekening penerima. Bisa langsung diambil ke semua kantor cabang Bank Jateng yang ada di Kota Magelang," kata Catur dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Pemkot Magelang juga memberikan bantuan modal kepada 10 koperasi, masing-masing Rp25 juta dan 25 pelaku usaha atau perajin mainan, masing-masing Rp2,5 juta.
Selain itu, pihaknya menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat kepada UMKM, PKL, dan pedagang pasar di daerah itu. Pada tahap pertama, pihaknya telah mengusulkan sekitar 8.000 pelaku usaha untuk mendapat bantuan tersebut, sedangkan tahap kedua sekitar 300 pelaku usaha yang sudah terdata.
"Syarat mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat ini, mereka punya usaha di bidang apapun, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kelurahan dan sedang tidak memiliki tanggungan pinjaman di bank," kata Catur.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menambahkan bantuan itu untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
"Bantuan untuk PKL ini setidaknya untuk meringankan. PKL sama dengan yang lain, ikut terdampak pandemi COVID-19, di mana perdagangan sepi, pendapatan menurun, tabungan berkurang, kebutuhan pendidikan anak bertambah," katanya.
Ia berharap, bantuan itu menjadi motivasi PKL agar tetap semangat bekerja di tengah pandemi dan melayani konsumen dengan sebaik-baiknya.
"Tetaplah semangat di tengah pandemi, ketika berjualan ya tetap senyum. Jaga kebersihan," katanya.