Penyebaran COVID-19 paling sering terjadi melalui tangan

Minggu, 11 Oktober 2020 19:25 WIB

Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan penyebaran COVID-19 paling sering terjadi melalui tangan.

Dia menjelaskan penyakit saluran pernapasan seperti COVID-19 yang disebabkan coronavirus menyebar ketika percikan dahak yang mengandung virus masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau tenggorokan. Akan tetapi, penyebaran virus dari satu orang ke orang lain paling sering terjadi melalui tangan.

"Di saat kepatuhan masyarakat sudah meningkat terhadap penggunaan masker yang terstandar, malah sering terabaikan untuk cuci tangan. Hal ini penting karena kita tidak bisa menjamin apakah tangan tidak pernah menyentuh wajah atau masker," kata dia di Banjarmasin, Ahad.

Syamsul mengungkapkan penelitian tahun 2016 dari New South Wales, Australia, menyebutkan orang-orang menyentuh wajah sekitar 23 kali dalam satu jam. Hampir setengah dari sentuhan wajah melibatkan mulut, hidung, atau mata yang notabene menjadi jalur termudah bagi virus dan bakteri memasuki tubuh.

Baca juga: IDI Kota Madiun anjurkan cuci tangan minimal 20 detik di air mengalir

Baca juga: PMI edukasi cara cuci tangan dengan benar secara masif dukung PSBB


Untuk itulah, mencegah penyebaran virus dengan rutin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sangat diperlukan. Mencuci tangan mungkin terlihat cukup mudah, tetapi kenyataannya hanya 5 persen orang benar-benar memahami mencuci tangan yang baik dan benar.

"Pemahaman cuci tangan sangat perlu dikampanyekan terlebih dalam rangka memperingati hari cuci tangan pakai sabun sedunia pada tanggal 15 Oktober nanti," tutur Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

Syamsul menambahkan, mencuci tangan dengan sabun dalam kondisi air mengalir dapat menurunkan risiko terkena penyakit bakterial sebesar 50 persen. Namun, syaratnya lama waktu yang diperlukan agar bersih dari sebagian besar virus maka mencuci tangan setidaknya selama 20-30 detik.

Sedangkan kondisi tangan setelah dicuci juga patut jadi perhatian. Kondisi tangan yang basah menyebarkan virus 1.000 kali lebih banyak daripada tangan yang kering. Karena itulah, sangat penting untuk mengeringkan tangan dengan tisu sekali pakai setelah dicuci.

"Dengan cuci tangan yang benar, maka minimal dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sekitar 35 persen dan semakin sempurna jika diikuti penggunaan masker dan jaga jarak minimal 1,5 meter," ujar pria yang menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya itu.*

Baca juga: IDI Jaksel ingatkan masyarakat terapkan 4M cegah penularan COVID-19

Baca juga: Kementerian Kesehatan kampanyekan disiplin pakai masker

 


Pewarta : Firman
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Asam lambung naik, dokter: Ubah posisi tidur

18 November 2021 11:39 Wib, 2021

Keluhan penyakit asam lambung meningkat selama pandemi

09 April 2021 12:56 Wib, 2021

GERD saat pandemi dipicu faktor stres

06 March 2021 8:24 Wib, 2021

Waspadai, kanker lambung sulit dideteksi meski gejala mirip maag

10 February 2021 15:56 Wib, 2021

Suspek COVID-19 jadi transmisi senyap di tengah masyarakat

15 November 2020 18:49 Wib, 2020
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

USM gelar pelatihan tingkatkan "Tracer Study" dan "Tracer DUDI"

PERISTIWA - 09 May 2024 10:17 Wib

Pemkot Pekalongan lakukan pelatihan olah limbah organik jadi pupuk

PERISTIWA - 07 May 2024 8:23 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

Wali Kota Semarang gandeng TNI cegah banjir lewat TMMD

PERISTIWA - 09 May 2024 10:54 Wib