Badminton Asia bantah tuduhan pangkal penundaan Piala Thomas & Uber

Sabtu, 26 September 2020 8:48 WIB

Jakarta (ANTARA) - Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC) membantah tuduhan yang mengatakan bahwa tim-tim di kawasan Asia patut disalahkan lantaran menjadi pangkal atas penundaan Piala Thomas dan Uber 2020 menyusul serangkaian penarikan sejumlah negara dari kejuaraan beregu itu.

Tuduhan disampaikan oleh media olahraga Denmark yang menganggap bahwa keputusan pemunduran negara-negara Asia itu merupakan tindakan egois.

Akan tetapi, Chief Operating Federasi Bulu Tangkis Asia, Saw Chit Boon memberikan pembelaan bahwa keputusan negara-negara Asia untuk mundur dari kejuaraan merupakan hak setiap negara peserta. Tindakan tersebut tak bermaksud untuk mempersulit keadaan tuan rumah seperti yang dituduhkan pemberitaan media Denmark.

Baca juga: PBSI sebut Indonesia kemungkinan mulai turun di turnamen seri Asia

“Saya pikir itu adalah hak dan prerogatif setiap negara peserta untuk memutuskan apakah mereka mau pergi bermain atau tidak,” kata Boon kepada The Star, seperti dikutip AFP, Jumat.

Menurut Boon, setiap negara memiliki prosedur operasi standar (SOP) yang berbeda-beda terkait aturan dan kebijakan bagi warganya untuk bepergian ke luar negeri.

“Klaim ini muncul karena Denmark menjadi tuan rumah. Apakah hal yang sama akan terjadi juga jika sebuah negara Asia menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber?” Ujar Boon.

Pebulu tangkis tunggal putra nomor tiga dunia Anders Antonsen bahkan mengaku tak habis pikir dengan keputusan BWF yang kembali menunda turnamen internasional bulu tangkis. Padahal Piala Thomas dan Uber 2020, menurutnya, merupakan sinyal positif bagi kebangkitan bulu tangkis dunia yang sudah terhenti sejak Maret.

“Apakah kita harus menunggu vaksin untuk bisa bertanding lagi? Buatlah aturan yang paling aman untuk menggelar turnamen. Siapapun bisa hadir. Jika tidak, olahraga akan layu dan mati,” ujar Antonsen.

Baca juga: Maestro bulutangkis Indonesia Rudy Hartono dirawat di RS

Piala Thomas dan Uber 2020 telah mengalami tiga kali penundaan. Sebelum diputuskan ditunda lagi, turnamen tersebut semula diharapkan bisa jadi kejuaraan internasional pertama sejak Maret lalu ketika pandemi menghentikan seluruh agenda turnamen bulu tangkis.

Akan tetapi, BWF pada akhirnya memutuskan untuk menunda kejuaraan beregu paling bergengsi itu menyusul mundurnya sejumlah negara, termasuk Indonesia yang merupakan unggulan teratas, Korea Selatan, Chinese-Taipei, Thailand, dan Australia.

Baca juga: Agar olahraga tak "disuntik mati" oleh pandemi

Baca juga: Hendra Setiawan dan berkah di bulan Agustus

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Timnas AMIN ingatkan saksi tetap kawal penghitungan suara

14 February 2024 17:47 Wib

Pelatih: Persija butuh poin dari laga lawan PSiS

29 October 2023 6:10 Wib

Thomas Doll minta maaf setelah sebut Shin Tae-yong badut

12 February 2023 16:57 Wib, 2023

Kisah di balik sukses India menjuarai Piala Thomas 2022

15 May 2022 20:17 Wib, 2022

Berikut formasi Indonesia lawan India di final Piala Thomas siang ini

15 May 2022 11:49 Wib, 2022
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Mahmudah, "Kartini" masa kini yang 11 tahun "nyetir" truk tangki

EKONOMI - 21 April 2024 17:40 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Kemenkumham Jateng tambah daya tampung 550 penghuni di Rutan Semarang

PERISTIWA - 21 April 2024 15:46 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 2 jam lalu