Jakarta (ANTARA) - Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno mengatakan bahwa setiap klub Liga 1 dan 2 musim 2020 wajib memiliki prosedur operasi standar (SOP) pencegahan COVID-19.
"Klub memiliki tanggung jawab penuh untuk menyusun SOP demi menjaga protokol kesehatan di lingkungan mereka," ujar Sudjarno kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut purnawirawan Polri berpangkat akhir Inspektur Jenderal itu, keberadaan SOP membuat klub dapat mengawasi lebih ketat aktivitas pemain, pelatih dan ofisialnya di luar pertandingan.
Dalam menyusun SOP, klub harus beracuan kepada protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh LIB.
"Kami tidak bisa mengatur satu-satu personel di klub. Misalnya, ke mana mereka selesai bermain dan sebagainya. Dengan adanya SOP, klub dapat memastikan penerapan protokol kesehatan dalam seluruh kegiatannya saat kompetisi," tutur Sudjarno.
Baca juga: LIB : manager meeting Liga 1 tekankan soal protokol kesehatan
Terkait protokol pencegahan COVID-19 selama lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2020, LIB sudah mengadakan lokakarya medis secara virtual pada 16 September lalu.
Dalam acara itu, LIB memaparkan secara rinci mengenai penerapan protokol kesehatan selama kompetisi, termasuk tentang adanya tes usap COVID-19 setiap 14 hari.
Setiap tim peserta, dalam hal ini dokter serta tenaga medis tim, diminta untuk memantau aktivitas dan kondisi para pemainnya setiap hari lalu melaporkannya kepada LIB serta pihak terkait.
"Jadi memang tugas dokter tim cukup berat. Mereka pun nantinya mesti memfasilitasi pelaksanaan 'swab test'," kata Sudjarno.
Baca juga: BNPB siap fasilitasi tes swab Liga 1 dan IBL
Lanjutan Liga 1 musim 2020 berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap digelar semusim penuh tetapi tanpa degradasi.
Semua laga Liga 1 2020 akan digelar di Pulau Jawa. Dengan dikonsentrasikan di sana, tim-tim akan berpindah-pindah dengan transportasi darat demi mencegah penyebaran COVID-19.
Liga 2 Indonesia musim 2020 bergulir pada 17 Oktober-5 Desember 2020. Kompetisi ini berlangsung dengan format turnamen yang melewati penyisihan grup.
Demi meniadakan penyebaran COVID-19, Liga 1 dan 2 dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di stadion.
Baca juga: BNPB tegaskan kompetisi olahraga harus digelar tanpa penonton
Baca juga: LIB: Beban petugas medis liga tiga kali lebih berat saat pandemi
Baca juga: LIB apresiasi antisipasi COVID-19 oleh klub Liga 1 dan 2
"Klub memiliki tanggung jawab penuh untuk menyusun SOP demi menjaga protokol kesehatan di lingkungan mereka," ujar Sudjarno kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut purnawirawan Polri berpangkat akhir Inspektur Jenderal itu, keberadaan SOP membuat klub dapat mengawasi lebih ketat aktivitas pemain, pelatih dan ofisialnya di luar pertandingan.
Dalam menyusun SOP, klub harus beracuan kepada protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh LIB.
"Kami tidak bisa mengatur satu-satu personel di klub. Misalnya, ke mana mereka selesai bermain dan sebagainya. Dengan adanya SOP, klub dapat memastikan penerapan protokol kesehatan dalam seluruh kegiatannya saat kompetisi," tutur Sudjarno.
Baca juga: LIB : manager meeting Liga 1 tekankan soal protokol kesehatan
Terkait protokol pencegahan COVID-19 selama lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2020, LIB sudah mengadakan lokakarya medis secara virtual pada 16 September lalu.
Dalam acara itu, LIB memaparkan secara rinci mengenai penerapan protokol kesehatan selama kompetisi, termasuk tentang adanya tes usap COVID-19 setiap 14 hari.
Setiap tim peserta, dalam hal ini dokter serta tenaga medis tim, diminta untuk memantau aktivitas dan kondisi para pemainnya setiap hari lalu melaporkannya kepada LIB serta pihak terkait.
"Jadi memang tugas dokter tim cukup berat. Mereka pun nantinya mesti memfasilitasi pelaksanaan 'swab test'," kata Sudjarno.
Baca juga: BNPB siap fasilitasi tes swab Liga 1 dan IBL
Lanjutan Liga 1 musim 2020 berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap digelar semusim penuh tetapi tanpa degradasi.
Semua laga Liga 1 2020 akan digelar di Pulau Jawa. Dengan dikonsentrasikan di sana, tim-tim akan berpindah-pindah dengan transportasi darat demi mencegah penyebaran COVID-19.
Liga 2 Indonesia musim 2020 bergulir pada 17 Oktober-5 Desember 2020. Kompetisi ini berlangsung dengan format turnamen yang melewati penyisihan grup.
Demi meniadakan penyebaran COVID-19, Liga 1 dan 2 dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di stadion.
Baca juga: BNPB tegaskan kompetisi olahraga harus digelar tanpa penonton
Baca juga: LIB: Beban petugas medis liga tiga kali lebih berat saat pandemi
Baca juga: LIB apresiasi antisipasi COVID-19 oleh klub Liga 1 dan 2