Kudus (ANTARA) - Tim Persiku Kudus, Jawa Tengah, berharap mendapat tambahan anggaran lewat APBD Perubahan 2020, menyusul anggaran yang diberikan sebelumnya dipastikan tidak bisa dicairkan seluruhnya karena sebagian dananya digunakan untuk membayar utang untuk operasional kompetisi sebelumnya.
"Kami pastikan anggaran yang sebelumnya cair sudah digunakan untuk pembentukan tim dan hanya tersisa Rp50-an juta. Kalaupun nantinya kembali cair Rp500 juta dari sisa anggaran yang tersedia tentunya juga tidak akan bertahan lama," kata Manajer Persiku Kudus Sunarto di Kudus, Senin.
Ia mengakui anggaran sebesar Rp1,7 miliar untuk Persiku pada APBD 2020 sebagian untuk membayar utang manajemen Persiku yang lama.
Tim Persiku Kudus pada musim kompetisi 2020 dimungkinkan hanya mendapatkan kucuran Rp900 juta karena dana yang masih ada di Askab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kudus sebesar Rp500 juta.
Berdasarkan penggunaan anggaran pada termin pertama, kata Sunarto, jumlah tersebut hanya mampu membiayai Tim Persiku Kudus yang berlaga di Liga 3 Jateng hingga beberapa bulan ke depan saja.
Oleh karenanya, dia berharap Pemkab Kudus kembali memberi kucuran dana segar lewat APBD Perubahan 2020 sesuai jadwal Liga 3 Jateng 2020 akan digelar pada November 2020.
Menurut dia pembinaan atlet sepak bola merupakan salah satu progam yang akan dimajukan, sehingga diharapkan Persiku Kudus mendapatkan tambahan anggaran.
Terkait usulan penambahan anggaran, Pelaksana tugas Bupati Kudus mengungkapkan Persiku Kudus memang bakal mendapat tambahan dana dari pemerintah daerah melalui APBD perubahan 2020.
"Kepastian jumlahnya berapa masih menunggu rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kudus," ujarnya.
Hartopo menambahkan, Persiku sebenarnya sudah diberi anggaran sebesar Rp2 miliar, dengan rincian Rp300 juta untuk Persiku Junior dan Rp1,7 miliar untuk Persiku senior.
"Namun yang dicairkan baru Rp400 juta saja," ujarnya.
Ia mengatakan, sempat terjadi kesalahpahaman antara Persiku dengan Askab terkait pencairan anggaran, mengingat masih adanya utang manajemen lama yang harus segera dibayarkan karena sebelumnya memang ada dana talangan karena anggarannya saat itu masih kurang.
Ia menegaskan bahwa urusan pelunasan dana talangan sudah rampung karena manajemen Persiku sebelumnya dengan manajamen Persiku baru, Askab, hingga KONI Kudus sudah duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kekurangannya akan diselesaikan di perubahan APBD 2020," ujarnya.
"Kami pastikan anggaran yang sebelumnya cair sudah digunakan untuk pembentukan tim dan hanya tersisa Rp50-an juta. Kalaupun nantinya kembali cair Rp500 juta dari sisa anggaran yang tersedia tentunya juga tidak akan bertahan lama," kata Manajer Persiku Kudus Sunarto di Kudus, Senin.
Ia mengakui anggaran sebesar Rp1,7 miliar untuk Persiku pada APBD 2020 sebagian untuk membayar utang manajemen Persiku yang lama.
Tim Persiku Kudus pada musim kompetisi 2020 dimungkinkan hanya mendapatkan kucuran Rp900 juta karena dana yang masih ada di Askab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kudus sebesar Rp500 juta.
Berdasarkan penggunaan anggaran pada termin pertama, kata Sunarto, jumlah tersebut hanya mampu membiayai Tim Persiku Kudus yang berlaga di Liga 3 Jateng hingga beberapa bulan ke depan saja.
Oleh karenanya, dia berharap Pemkab Kudus kembali memberi kucuran dana segar lewat APBD Perubahan 2020 sesuai jadwal Liga 3 Jateng 2020 akan digelar pada November 2020.
Menurut dia pembinaan atlet sepak bola merupakan salah satu progam yang akan dimajukan, sehingga diharapkan Persiku Kudus mendapatkan tambahan anggaran.
Terkait usulan penambahan anggaran, Pelaksana tugas Bupati Kudus mengungkapkan Persiku Kudus memang bakal mendapat tambahan dana dari pemerintah daerah melalui APBD perubahan 2020.
"Kepastian jumlahnya berapa masih menunggu rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kudus," ujarnya.
Hartopo menambahkan, Persiku sebenarnya sudah diberi anggaran sebesar Rp2 miliar, dengan rincian Rp300 juta untuk Persiku Junior dan Rp1,7 miliar untuk Persiku senior.
"Namun yang dicairkan baru Rp400 juta saja," ujarnya.
Ia mengatakan, sempat terjadi kesalahpahaman antara Persiku dengan Askab terkait pencairan anggaran, mengingat masih adanya utang manajemen lama yang harus segera dibayarkan karena sebelumnya memang ada dana talangan karena anggarannya saat itu masih kurang.
Ia menegaskan bahwa urusan pelunasan dana talangan sudah rampung karena manajemen Persiku sebelumnya dengan manajamen Persiku baru, Askab, hingga KONI Kudus sudah duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kekurangannya akan diselesaikan di perubahan APBD 2020," ujarnya.