Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,03 persen pada bulan Agustus 2020.

Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono dalam siaran pers di Semarang, Selasa, mengatakan penurunan harga sejumlah komoditas seperti daging ayam, bawang merah, cabai merah, telur ayam, serta beras, menjadi pemicu terjadinya deflasi.

"Untuk penahan utama deflasi antara lain dipengaruhi oleh kenaikan harga emas, kontrak rumah ,serta harga beberapa komoditas, seperti bawang putih dan minyak goreng," katanya.

BPS juga mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2020 sebesar 104,62 lebih rendah jika di banding bulan sebelumnya yang mencapai 104,65.

Menurut dia, deflasi tidak terjadi di seluruh daerah di Jawa Tengah.

Dari enam daerah menjadi tempat dilakukannya survei biaya hidup, tiga di antaranya mengalami deflasi dan tiga lainnya mengalami inflasi.

Tiga daerah yang mengalami deflasi masing-masing Purwokerto, Cilacap, dan Kota Semarang. Sementara daerah yang mengalami inflasi meliputi Kota Surakarta, Tegal, dan Kudus.


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024