Kudus, Jateng (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyatakan jumlah tenaga kesehatan di daerah itu yang meninggal saat berupaya memerangi COVID-19 terus bertambah dari sebelumnya dua orang, kini bertambah satu lagi sehingga menjadi tiga orang.
"Hingga kini memang ada tiga orang tenaga kesehatan di Kudus yang telah meninggal dunia di tengah pandemi COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan ketiga tenaga kesehatan yang meninggal tersebut berasal dari fasilitas kesehatan yang berbeda-beda.
Dua kasus tenaga kesehatan yang meninggal sebelumnya, satu dari puskesmas dan satunya dari rumah sakit, sedangkan kasus terbaru yang terjadi pada pekan ini berasal dari salah satu rumah sakit di Kudus.
Selain ketiga tenaga kesehatan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, kata dia, memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Sementara perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus sampai saat ini terdapat 625 kontak erat yang masih dipantau, 270 suspek, dan probable nihil.
Dari 270 suspek, tercatat sebanyak 215 suspek di antaranya berasal dari dalam wilayah dan 55 suspek berasal dari luar wilayah.
"Dari 215 suspek dalam wilayah, sebanyak 70 orang di antaranya dirawat, 64 orang isolasi mandiri, sembilan orang dirujuk, dan 72 meninggal," katanya.
Sampai saat ini ternotifikasi kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 1.058 kasus dari dalam wilayah.
Dari 1.058 kasus dalam wilayah tersebut terdapat 76 kasus dirawat, 314 kasus isolasi, sembuh 538 kasus dan meninggal 130 kasus.
Dari data tersebut terdapat penambahan 28 kasus baru yang berasal dari dalam wilayah, terdapat lima kasus yang dinyatakan meninggal dunia berasal dari dalam wilayah.
"Kabar gembira datang dari 13 kasus yang dinyatakan sembuh berasal dari dalam wilayah," ujarnya.
Ia mengingatkan penting mencegah penularan atau penyebaran COVID-19 dengan tetap waspada dan disiplin mematuhi berbagai ketentuan pemerintah, mulai dari menjaga jarak sosial dengan tidak ke luar rumah kecuali untuk hal-hal yang sangat penting.
Selain itu, menjaga jarak fisik dengan menghindari kerumunan, selalu memakai masker saat berada di tempat umum serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, demikian Andini Aridewi.
"Hingga kini memang ada tiga orang tenaga kesehatan di Kudus yang telah meninggal dunia di tengah pandemi COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan ketiga tenaga kesehatan yang meninggal tersebut berasal dari fasilitas kesehatan yang berbeda-beda.
Dua kasus tenaga kesehatan yang meninggal sebelumnya, satu dari puskesmas dan satunya dari rumah sakit, sedangkan kasus terbaru yang terjadi pada pekan ini berasal dari salah satu rumah sakit di Kudus.
Selain ketiga tenaga kesehatan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, kata dia, memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Sementara perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus sampai saat ini terdapat 625 kontak erat yang masih dipantau, 270 suspek, dan probable nihil.
Dari 270 suspek, tercatat sebanyak 215 suspek di antaranya berasal dari dalam wilayah dan 55 suspek berasal dari luar wilayah.
"Dari 215 suspek dalam wilayah, sebanyak 70 orang di antaranya dirawat, 64 orang isolasi mandiri, sembilan orang dirujuk, dan 72 meninggal," katanya.
Sampai saat ini ternotifikasi kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 1.058 kasus dari dalam wilayah.
Dari 1.058 kasus dalam wilayah tersebut terdapat 76 kasus dirawat, 314 kasus isolasi, sembuh 538 kasus dan meninggal 130 kasus.
Dari data tersebut terdapat penambahan 28 kasus baru yang berasal dari dalam wilayah, terdapat lima kasus yang dinyatakan meninggal dunia berasal dari dalam wilayah.
"Kabar gembira datang dari 13 kasus yang dinyatakan sembuh berasal dari dalam wilayah," ujarnya.
Ia mengingatkan penting mencegah penularan atau penyebaran COVID-19 dengan tetap waspada dan disiplin mematuhi berbagai ketentuan pemerintah, mulai dari menjaga jarak sosial dengan tidak ke luar rumah kecuali untuk hal-hal yang sangat penting.
Selain itu, menjaga jarak fisik dengan menghindari kerumunan, selalu memakai masker saat berada di tempat umum serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, demikian Andini Aridewi.