Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung M Al Khadziq menyampaikan potensi ekspor kopi Temanggung sangat tinggi, baik untuk jenis robusta maupun arabika.
Khadziq di Temanggung, Selasa, mengatakan di wilayahnya terdapat sekitar 12.000 hektare ladang kopi robusta dan arabika.
"Kita tengah melakukan pembinaan kepada petani agar budi daya kopi menjadi lebih intensif, lebih efektif, dan juga dengan hasil panenan yang lebih berkualitas," katanya usai panen kopi dan pengiriman perdana kopi ke PT Asal Jaya Malang di Desa Jambon, Kecamatan Gemawang.
Selain itu, katanya, petani juga diberi edukasi untuk bisa mengolah kopi secara standar sehingga kualitas kopi Temanggung semakin tahun semakin bagus.
Ia menyampaikan Temanggung siap untuk mengekspor kopi dan memperluas jaringan pemasaran. Namun diakuinya, sampai sekarang Temanggung belum bisa ekspor sendiri dan masih melalui perantara.
"Sesungguhnya potensinya sangat besar, baik robusta maupun arabika. Seperti hari ini kita melakukan pengiriman perdana di Koperasi Kopi Prima Jaya dengan anggota hampir seluruh kecamatan penghasil kopi robusta," katanya.
Ia menyampaikan koperasi bisa melakukan pembinaan bersama kepada anggotanya dan juga bisa menjadi agensi untuk pemasarannya sehingga bisa lebih menghasilkan dan lebih tinggi harganya.
Khadziq menuturkan baik kopi robusta maupun arabika merupakan kopi terbaik dan keduanya telah mendapat sertifikat Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).
"Kopi arabika Temanggung pernah menjadi juara pada festival kopi di Atlanta, Amerika Serikat tahun 2016. Kopi robusta juga demikian, pernah menjadi juara pada festival kopi di Prancis. Di festival tingkat nasional juga berkali-kali kita dapat juara, terakhir festival kopi di Bandung tahun 2018," katanya.
Menurut dia, kopi Temanggung ini rasakhas, kopi robustanya pahit, pekat, kuat baunya, dan rasanya lebih ngepop ada gurihnya. Kemudian kopi arabika aromanya juga kuat, pekat, rasanya juga ngepop, dan ada gurihnya.
Ia menyampaikan dengan kualitas tersebut kopi Temanggung meskipun diolah dengan cara biasa-biasa saja, rasanya sudah melebihi cita rasa di kafe-kafe terkenal di Jakarta, bahkan tidak kalah cita rasa dengan kafe-kafe di luar negeri.
Khadziq di Temanggung, Selasa, mengatakan di wilayahnya terdapat sekitar 12.000 hektare ladang kopi robusta dan arabika.
"Kita tengah melakukan pembinaan kepada petani agar budi daya kopi menjadi lebih intensif, lebih efektif, dan juga dengan hasil panenan yang lebih berkualitas," katanya usai panen kopi dan pengiriman perdana kopi ke PT Asal Jaya Malang di Desa Jambon, Kecamatan Gemawang.
Selain itu, katanya, petani juga diberi edukasi untuk bisa mengolah kopi secara standar sehingga kualitas kopi Temanggung semakin tahun semakin bagus.
Ia menyampaikan Temanggung siap untuk mengekspor kopi dan memperluas jaringan pemasaran. Namun diakuinya, sampai sekarang Temanggung belum bisa ekspor sendiri dan masih melalui perantara.
"Sesungguhnya potensinya sangat besar, baik robusta maupun arabika. Seperti hari ini kita melakukan pengiriman perdana di Koperasi Kopi Prima Jaya dengan anggota hampir seluruh kecamatan penghasil kopi robusta," katanya.
Ia menyampaikan koperasi bisa melakukan pembinaan bersama kepada anggotanya dan juga bisa menjadi agensi untuk pemasarannya sehingga bisa lebih menghasilkan dan lebih tinggi harganya.
Khadziq menuturkan baik kopi robusta maupun arabika merupakan kopi terbaik dan keduanya telah mendapat sertifikat Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).
"Kopi arabika Temanggung pernah menjadi juara pada festival kopi di Atlanta, Amerika Serikat tahun 2016. Kopi robusta juga demikian, pernah menjadi juara pada festival kopi di Prancis. Di festival tingkat nasional juga berkali-kali kita dapat juara, terakhir festival kopi di Bandung tahun 2018," katanya.
Menurut dia, kopi Temanggung ini rasakhas, kopi robustanya pahit, pekat, kuat baunya, dan rasanya lebih ngepop ada gurihnya. Kemudian kopi arabika aromanya juga kuat, pekat, rasanya juga ngepop, dan ada gurihnya.
Ia menyampaikan dengan kualitas tersebut kopi Temanggung meskipun diolah dengan cara biasa-biasa saja, rasanya sudah melebihi cita rasa di kafe-kafe terkenal di Jakarta, bahkan tidak kalah cita rasa dengan kafe-kafe di luar negeri.