Rembang (ANTARA) - Inovasi PT Semen Gresik berjudul "Harmonisasi Industri & Lingkungan melalui Integrated Farming System" terpilih dalam urutan lima besar kategori Social Innovation ajang BUMN Millennial Innovation Summit (MIS) 2020.

Raihan prestasi ini kian menegaskan komitmen Semen Gresik yang menjadikan inovasi sebagai salah satu prioritas dan sekaligus kunci untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan perusahaan.

Ada 1.148 inovasi yang tercatat sebagai peserta kategori Social Innovation BUMN MIS 2020. Setelah melalui proses seleksi ketat, akhirnya hanya tinggal 10 inovasi yang berhak maju ke babak Innovation Bootcamp dan Panel Judgement MIS 2020.

Dan setelah melalui proses penjurian oleh tim Kementrian BUMN, inovasi PT Semen Gresik masuk urutan lima besar dan berhasil menyisihkan karya dari berbagai BUMN lain. Semisal PT Pertamina (Persero); Perum Jasa Tirta I, PT Kimia Farma Tbk, dan lain sebagainya.

“Apresiasi dari Kementrian BUMN ini menegaskan jika PT Semen Gresik memang telah melakukan inovasi yang berdampak positif bagi sosial dan lingkungan sekitar perusahaan. Karena hal itu juga bagian dari komitmen Semen Gresik,” kata Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik, Dharma Sunyata, Minggu (16/8/2020).

BUMN MIS 2020 merupakan ajang temu inovasi dan sekaligus apresiasi bagi para milenial di lingkungan Kementerian BUMN. Event bergengsi diharapkan mampu memicu budaya pengembangan teknologi dan pemerataan kemampuan inovasi serta sekaligus memacu milenial untuk berkontribusi dan melakukan perubahan demi BUMN dan Indonesia Maju.

Event bergengsi ini diikuti 156 BUMN dan anak perusahaan di seluruh Indonesia. Ada tiga kategori inovasi yang dikompetisikan yakni Business Strategy, Technology Breakthrough, dan Social Innovation.

Inovasi PT Semen Gresik yang ikut dalam BUMN MIS 2020 berupa progam P4T (pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan terpadu) di lahan tambang non-IUP seluas 37 hektare.

P4T terdiri dari empat progam yang satu dengan lainnya saling terintegrasi. Yakni pembuatan edupark, embung tadah hujan, kebun hortikultura, dan pertanian Semen Gresik.

Progam ini melibatkan berbagai stakeholder. Mulai dari manajemen Semen Gresik, petani, pemerintah desa, hingga BUMDes sekitar perusahaan, terlebih yang berlokasi di wilayah Kabupaten Rembang.

Dampak sosial inovasi ini beragam. Mulai dari transfer pengetahuan kepada petani, pendapatan untuk BUMdes, peningkatan kualitas SDM warga sekitar perusahaan dan lainnya.

Sedangkan dampak lingkungan, lahan yang semula tandus dan kering karena tadah hujan sekarang lebih hijau dan produktif.

Innovation Officer PT Semen Gresik Rachmad Solikin mengatakan saat ini iklim inovasi terus tumbuh subur di lingkup perusahaan. Hal itu dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya karena dorongan dari jajaran Direksi PT Semen Gresik yang memang menyemangati tumbuh kembangnya budaya inovasi.

Salah satu wujud dukungan tersebut berupa kegiatan Semen Gresik Innovation Convention (SGIC) yang rutin dilaksanakan tiap tahun. Berkat upaya ini, kuantitas maupun kualitas inovasi yang dihasilkan karyawan Semen Gresik juga kian meningkat tiap tahunnya.

Menurut Rachmad Solikin, tahun ini Semen Gresik juga menyelenggarakan lagi event SGIC. Tercatat ada 31 inovasi dari karyawan lintas unit yang mengikuti event ini.

Saat ini, masih dilakukan proses penjurian untuk memilih 14 karya inovasi terbaik dari empat kategori yang juga sekaligus akan menjadi duta inovasi PT Semen Gresik dalam ajang Semen Indonesia Grup Innovation Award (SIGIA), September mendatang.

“Inovasi merupakan salah satu kunci untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan perusahaan. Inovasi juga akan memperkuat daya saing perusahaan. Oleh karena itu Semen Gresik memberi perhatian khusus agar budaya inovasi terus tumbuh dan berkembang,” tandasnya. *** (KSM)


Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024