Semarang (ANTARA) - Ekonom senior Rizal Ramli melihat Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak potensi untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur dalam acara Ngobrol Perkembangan Indonesia (Ngopi) Bareng RR secara virtual, Jumat (14/8).
Salah satu potensi yang dimiliki Jawa Tengah yakni pengembangan industri padat karya di sepanjang wilayah pantai utara karena biaya tenaga kerja maupun harga lahan yang murah.
"Kalau gubernurnya agresif untuk mengundang investor dari luar negeri untuk mendirikan industrinya di Jawa Tengah itu sangat menarik. Apalagi banyak pabrik-pabrik di Tiongkok mulai keluar dari Tiongkok untuk relokasi, itu potensi untuk bisa ditarik ke Jawa Tengah," katanya.
Menurut mantan anggota tim panel PBB ini, pantai utara Jawa Tengah juga punya potensi untuk dijadikan base industri menyerupai kawasan Bekasi di Jawa Barat.
"Sebenarnya Jawa Tengah memiliki banyak kelebihan terkhusus SDM-nya yang dikenal rajin dan ulet bekerja," katanya.
Pada sektor pertanian, lanjut Rizal Ramli, menjadi sektor yang paling potensial untuk terus digarap karena pada sektor tersebut risiko penularan COVID-19 sangat kecil.
Oleh karena itu, kata Rizal Ramli, pemerintah harus memberikan perhatian lebih selain mendukung pertumbuhan bisnis online yang terus mengalami pertumbuhan.
"Pemerintah harus mendorong pengusaha muda dalam mengembangkan bisnis online, apalagi biaya pengiriman barang juga murah. Ini kesempatan untuk lebih ulet dan Jateng rajanya SDM yang ulet," katanya.
Dengan tingginya potensi tersebut, Rizal Ramli berharap Jawa Tengah memberikan visi dan strateginya untuk membangun ekonomi Jawa Tengah serta serius mengatasi dampak pandemi COVID-19.
Dalam kesempatan tersebut Rizal juga memastikan dirinya yang berpengalaman menggenjot perekonomian Indonesia dari minus 3 persen ke positif 4,5 persen semasa menjabat Menko Ekuin di awal reformasi, masih memiliki kemampuan membawa Indonesia keluar dari krisis jika diberikan kesempatan memimpin meskipun hanya satu tahun.
"Jadi banyak cara untuk selesaikan masalah dan ada jalannya kok. Kalau saya sih sederhana, kasih Rizal Ramli pimpin satu tahun, beres nih krisis," kata Rizal Ramli.
Hal tersebut disampaikan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur dalam acara Ngobrol Perkembangan Indonesia (Ngopi) Bareng RR secara virtual, Jumat (14/8).
Salah satu potensi yang dimiliki Jawa Tengah yakni pengembangan industri padat karya di sepanjang wilayah pantai utara karena biaya tenaga kerja maupun harga lahan yang murah.
"Kalau gubernurnya agresif untuk mengundang investor dari luar negeri untuk mendirikan industrinya di Jawa Tengah itu sangat menarik. Apalagi banyak pabrik-pabrik di Tiongkok mulai keluar dari Tiongkok untuk relokasi, itu potensi untuk bisa ditarik ke Jawa Tengah," katanya.
Menurut mantan anggota tim panel PBB ini, pantai utara Jawa Tengah juga punya potensi untuk dijadikan base industri menyerupai kawasan Bekasi di Jawa Barat.
"Sebenarnya Jawa Tengah memiliki banyak kelebihan terkhusus SDM-nya yang dikenal rajin dan ulet bekerja," katanya.
Pada sektor pertanian, lanjut Rizal Ramli, menjadi sektor yang paling potensial untuk terus digarap karena pada sektor tersebut risiko penularan COVID-19 sangat kecil.
Oleh karena itu, kata Rizal Ramli, pemerintah harus memberikan perhatian lebih selain mendukung pertumbuhan bisnis online yang terus mengalami pertumbuhan.
"Pemerintah harus mendorong pengusaha muda dalam mengembangkan bisnis online, apalagi biaya pengiriman barang juga murah. Ini kesempatan untuk lebih ulet dan Jateng rajanya SDM yang ulet," katanya.
Dengan tingginya potensi tersebut, Rizal Ramli berharap Jawa Tengah memberikan visi dan strateginya untuk membangun ekonomi Jawa Tengah serta serius mengatasi dampak pandemi COVID-19.
Dalam kesempatan tersebut Rizal juga memastikan dirinya yang berpengalaman menggenjot perekonomian Indonesia dari minus 3 persen ke positif 4,5 persen semasa menjabat Menko Ekuin di awal reformasi, masih memiliki kemampuan membawa Indonesia keluar dari krisis jika diberikan kesempatan memimpin meskipun hanya satu tahun.
"Jadi banyak cara untuk selesaikan masalah dan ada jalannya kok. Kalau saya sih sederhana, kasih Rizal Ramli pimpin satu tahun, beres nih krisis," kata Rizal Ramli.