Pidato Presiden ajak bangsa lakukan lompatan besar di tengah COVID-19

Jumat, 14 Agustus 2020 13:17 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka peringatan HUT ke-75 RI di Gedung MPR/DPR disampaikan untuk mengajak masyarakat melakukan lompatan besar dan bangkit dan tekanan pandemik virus Corona baru atau COVID-19, kata Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade.

“Presiden menggambarkan kepada kita seluruh rakyat Indonesia agar ini bisa jadikan momentum bagi kita untuk bangkit dan melakukan lompatan besar,” kata Andre usai sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Jakarta, Jumat.

Presiden Jokowi, menurut Andre, menyerukan perbaikan terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Presiden juga meminta untuk perbaikan cara kerja dengan penyederhanaan mekanisme agar hasil kerja dapat dirasakan cepat dan bermanfaat kepada masyarakat.

Baca juga: Pidato di parlemen, Presiden 4 kali serukan bajak momentum krisis

Baca juga: Pidato Presiden pada Sidang Tahunan MPR


“Harus kita lakukan, ada perubahan dan koreksi terhadap langkah-langkah kita, mengganti cara kerja kita yang dulu biasanya lama, dan berbelit sekarang melakukan short cut kalau duku banyak yang berbelit ini lebih cepat dan efisien,” ujar Politikus Partai Gerindra itu.

Andre juga mengapresiasi pernyataan Presiden yang menekankan koordinasi yang erat antara pemerintah dan DPR. Misalnya, dengan langkah DPR yang responsif dalam mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara Stabilitas Sistem Keuangan menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020.

“Intinya untuk menghadapi masalah ini, kita harus bersatu bersama-sama membahu bergotong royong, Insya Allah Indonesia bisa bangkit kembali,” ujarnya.

Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, Presiden Jokowi menyerukan untuk membajak momentum krisis dan melakukan lompatan-lompatan besar.

"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country (Negara Berpendapatan Menengah Atas),” ujar Jokowi yang mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur.

Presiden meyakini ketika Indonesia berusia 100 tahun atau 25 tahun lagi, Tanah Air akan menjadi negara maju.

"25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju," tuturnya.

Baca juga: Presiden apresiasi kinerja BPK, MA, MK dan KY

Baca juga: Presiden: Indonesia harus bajak momentum krisis

 


 


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Gibran pastikan peta jalan pemerintahannya berbeda dengan Jokowi

19 jam lalu

Kabinet koalisi besar untungkan Presiden periode 2024-2029?

02 May 2024 9:30 Wib

Gibran kembali berkantor setelah penetapan wakil presiden terpilih

25 April 2024 16:26 Wib

Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK

02 April 2024 9:49 Wib

Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak

22 March 2024 14:14 Wib
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib