Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta aktif memberikan pelatihan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar segera bisa bangkit di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Pascapandemi kami sudah menyelenggarakan dua kali pelatihan untuk UMKM, yang pertama pelatihan boga dan yang kedua kerajinan tangan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Heri Purwoko Joko Siswanto di Solo, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu.
Pada pelatihan tersebut, selain mendatangkan pelatih dari luar, pihaknya juga mempertemukan pelaku UMKM yang sudah berhasil dalam menjalankan usaha mereka dan yang masih merintis maupun yang terdampak pandemi COVID-19 ini.
Melalui upaya tersebut, pihaknya berharap pelaku UMKM bisa saling menularkan ilmu, termasuk bagaimana tetap bisa bertahan meski kondisi perekonomian sedang tidak stabil.
"Dari sekitar 3.000 UMKM yang ada di bawah binaan kami, ada sekitar 60-70 persen yang terdampak COVID-19. Jadi ini yang menjadi perhatian," katanya.
Baca juga: Bantu UMKM, Bank Jateng fasilitasi KUR hingga pelatihan
Meski demikian, pada pelaksanaan pelatihan tersebut pihaknya harus menyesuaikan ketersediaan anggaran dari pusat. Menurut dia, keterbatasan anggaran tersebut tidak lepas dari prioritas anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Jadi nanti untuk pelaksanaan pelatihan UMKM selanjutnya kami menunggu ketersediaan anggaran," katanya.
Ia mengatakan jika sesuai dengan jadwal yang sudah disusun sejak awal, seharusnya pada tahun ini pelatihan sudah menginjak pada platform digital untuk mendorong pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan teknologi informasi pada saat memasarkan produk mereka.
"Tetapi karena kondisi ini tentu ada penyesuaian. Bahkan secara total ada pengurangan jumlah pelatihan hingga 50 persen dari yang seharusnya dilakukan," katanya.
Sebelumnya, tepatnya pada tanggal 16 Juli 2020 Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan tema "#KitaBelaKitaBeli".
"Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia merupakan titik penting bagi kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ultra mikro," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate.
Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, pemerintah memberikan stimulus khusus UMKM dan ultra mikro sebesar Rp123,46 triliun dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional Rp607,65 triliun.
Stimulus juga diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan terutama untuk membantu UMKM beradaptasi dengan kondisi saat ini dengan berjualan di platform digital.
Baca juga: Instagram dan Pemprov Jateng beri pelatihan UMKM untuk normal baru
Baca juga: Legislator minta pelatihan UMKM jangan hanya bidang kuliner
"Pascapandemi kami sudah menyelenggarakan dua kali pelatihan untuk UMKM, yang pertama pelatihan boga dan yang kedua kerajinan tangan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Heri Purwoko Joko Siswanto di Solo, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu.
Pada pelatihan tersebut, selain mendatangkan pelatih dari luar, pihaknya juga mempertemukan pelaku UMKM yang sudah berhasil dalam menjalankan usaha mereka dan yang masih merintis maupun yang terdampak pandemi COVID-19 ini.
Melalui upaya tersebut, pihaknya berharap pelaku UMKM bisa saling menularkan ilmu, termasuk bagaimana tetap bisa bertahan meski kondisi perekonomian sedang tidak stabil.
"Dari sekitar 3.000 UMKM yang ada di bawah binaan kami, ada sekitar 60-70 persen yang terdampak COVID-19. Jadi ini yang menjadi perhatian," katanya.
Baca juga: Bantu UMKM, Bank Jateng fasilitasi KUR hingga pelatihan
Meski demikian, pada pelaksanaan pelatihan tersebut pihaknya harus menyesuaikan ketersediaan anggaran dari pusat. Menurut dia, keterbatasan anggaran tersebut tidak lepas dari prioritas anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Jadi nanti untuk pelaksanaan pelatihan UMKM selanjutnya kami menunggu ketersediaan anggaran," katanya.
Ia mengatakan jika sesuai dengan jadwal yang sudah disusun sejak awal, seharusnya pada tahun ini pelatihan sudah menginjak pada platform digital untuk mendorong pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan teknologi informasi pada saat memasarkan produk mereka.
"Tetapi karena kondisi ini tentu ada penyesuaian. Bahkan secara total ada pengurangan jumlah pelatihan hingga 50 persen dari yang seharusnya dilakukan," katanya.
Sebelumnya, tepatnya pada tanggal 16 Juli 2020 Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan tema "#KitaBelaKitaBeli".
"Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia merupakan titik penting bagi kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ultra mikro," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate.
Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, pemerintah memberikan stimulus khusus UMKM dan ultra mikro sebesar Rp123,46 triliun dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional Rp607,65 triliun.
Stimulus juga diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan terutama untuk membantu UMKM beradaptasi dengan kondisi saat ini dengan berjualan di platform digital.
Baca juga: Instagram dan Pemprov Jateng beri pelatihan UMKM untuk normal baru
Baca juga: Legislator minta pelatihan UMKM jangan hanya bidang kuliner