Cilacap (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  (Marives) Luhut B. Pandjaitan mengatakan penanggulangan COVID-19 di Indonesia berjalan seiring dengan penanganan ekonomi.

"Saya kira Presiden sudah umumkan kemarin, kami sudah dipanggil, dilaporkan secara terpadu, penanganan COVID-19 dengan ekonomi itu akan berjalan seiring," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.

Menko Marives mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam peresmian fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.

Peresmian yang disiarkan secara langsung melalui aplikasi Zoom dan Youtube, juga dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan pejabat dari sejumlah kementerian.

Oleh karena itu, Luhut mengharapkan semua masyarakat disiplin dalam menerapkan tiga hal, yakni memakai masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta jaga jarak.

"Itu perlu terus diperhatikan. Tapi jangan lebay juga, jangan juga terlalu aneh-aneh, biasa-biasa saja karena Indonesia menurut hemat saya posisinya masih cukup bagus dibandingkan dengan negara lain," katanya.

Ia mengatakan setiap negara memiliki strategi atau taktik masing-masing, sehingga tidak sama karena Indonesia merupakan negara kepulauan tentu punya cara sendiri untuk mengatasi

"Nah, menurut saya, sampah ini salah satu (yang) bisa menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, mari kita bersihkan sampah ini, kita berperang melawan sampah, dan kita bahu-membahu melawan ini," katanya.

Saat konferensi pers yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom yang diakses wartawan dari salah satu hotel di Cilacap maupun wartawan di berbagai daerah, Menko Marives mengatakan alat tes cepat COVID-19 (rapid test) saat sekarang harganya mencapai Rp150 ribu.

Akan tetapi saat sekarang, kata dia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah membuat alat tes cepat COVID-19 dengan harga Rp75 ribu dan itu pun bisa turun lagi dengan akurasinya sampai 98 persen.

"Jadi, saya pikir kalau kita cinta buatan Indonesia, kita kompak, jangan cari-cari salah, kalau kurang ya pastilah ada yang kurang, enggak mungkin sempurna. Nah itu yang harus kita kritik atau kita sampaikan dengan cara-cara yang santun," katanya.

Ia mengatakan tidak ada satu negara pun di dunia yang ingin rakyatnya sengsara. "Apalagi Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan kami untik berbuat yang terbaik buat rakyatnya," kata Luhut menegaskan.

Konferensi pers tersebut dilakukan secara virtual karena wartawan tidak diperkenankan datang ke lokasi TPST RDF di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, guna mengurangi kerumunan seiring dengan pelaksanaan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19.

TPST RDF merupakan tempat pengolahan sampah ramah lingkungan yang ditujukan untuk mengurangi kebutuhan lahan tempat pemrosesan akhir sampah, meningkatkan kualitas lingkungan, dan menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Dalam hal ini, bahan bakar alternatif tersebut dihasilkan setelah melalui proses pencacahan sampah dan pengeringan.

Ada dua kementerian yang berperan dalam pembangunan TPST RDF di Cilacap, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkaitan dengan penyediaan mesin pengolahan sampah serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkaitan dengan penyediaan bangunan utama.

Selain itu, Pemprov Jateng berperan dalam penyediaan sarana pendukung TPST RDF, sedangkan Pemkab Cilacap menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan TPST RDF beserta jalan akses.

Sementara PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk selain terlibat dalam pelaksanaannya juga berminat terhadap bahan bakar alternatif yang dihasilkan TPST RDF tersebut guna mengurangi penggunaan batu bara.

TPST RDF yang menempati lahan seluas 3 hektare di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, memiliki kapasitas mengolah sampah sebesar 120 ton per hari.

Setelah melewati masa uji coba, TPST tersebut menunjukkan hasil sesuai dengan direncanakan atau standar, yakni produk berupa RDF sebanyak 30-40 ton per hari dan kadar air turun dari 57,60 persen menjadi 22,75 persen dalam waktu 20 hari dengan nilai kalori sebesar 687 kilokalori per kilogram (Kkal/kg). 
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024