Banjarnegara (ANTARA) - Kualitas dan talenta santri pascapendidikan perlu ditingkatkan dengan beragam kemampuan yang dapat diaplikasikan untuk menunjang pengabdiannya di masyarakat, kata Ketua Yayasan Tanbihul Ghofilin Banjarnegara KH M Hamzah Hasan.

"Selain itu, multitalenta yang dibangun diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian santri. Jadi, namanya santri harus lebih maju dan mereka tidak hanya harus pandai mengaji, juga cakap dalam bidang lainnya," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin.

Terkait dengan hal itu, dia mengaku setelah mendapat restu dari gurunya, almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), pihaknya mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tanbihul Ghofilin dengan membuka Program Studi Ekonomi Syariah yang lulusannya banyak dinantikan dunia perbankan.

Dengan demikian, kata dia, Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara saat sekarang telah memiliki pendidikan formal mulai dari madrasah tsanawiyah (MTs), madrasah aliyah (MA), dan STAI.

Dalam pendidikan pesantren, lanjut dia, selain mengkaji kitab salaf juga terdapat tahfidzul Al Quran dan pelatihan keterampilan praktis.

"Kami memiliki laboratorium komputer, sampai keterampilan mengelas," kata dia yang merupakan alumni Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang.

Lebih lanjut mengenai peningkatan talenta santri, dia mengatakan melalui perguruan tinggi yang didirikan, akan dikembangkan konsep keselarasan antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama.

Menurut dia, santri selain harus mendalami ilmu agama juga harus menguasai ilmu-ilmu modern.

"Hasil akhir yang kami harapkan adalah, santri menjadi ekonom yang profesional, namun akhlak dan perilakunya santri. Sekarang mudah mencari orang pintar, tapi sulit mencari orang benar. Kami sedang berusaha mendidik orang pintar yang perilakunya benar," katanya.

Sementara itu, Bendahara Yayasan Tanbihul Ghofilin Banjarnegara KH Mabrur mengatakan sebagian besar alumni MA Tanbihul Ghofilin langsung melanjutkan pendidikan ke STAI Tanbihul Ghofilin.

Menurut dia, hal itu dilakukan selain untuk meningkatkan kualitas intelektual, juga dalam rangka meningkatkan jaringan dan pengembangan multitalenta.

"Untuk STAI, kami punya asrama sendiri dan program kegiatan yang lebih masif," jelasnya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024