Agung Laksono: Keliru kalau anggap COVID-19 biasa saja

Kamis, 2 Juli 2020 16:42 WIB

Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono mengatakan berbahaya atau sangat keliru jika ada yang menganggap penyakit COVID-19 itu biasa saja.

"Beberapa negara yang masih mencari vaksinnya saja posisi optimistisnya saja baru ketemu awal 2021. Jadi selama belum ada vaksinnya, harusnya tidak mudah melepaskan pembatasan sosial berskala besar. Kecuali angkanya menunjukkan penurunan, seperti Jawa Barat, misalnya," kata Agung Laksono dalam forum diskusi bersama jurnalis LKBN ANTARA angkatan 14 (Forum G-14) secara daring yang diakses di Jakarta, Kamis.

Dan untuk dapat menurunkan angka penularan SARS-CoV-2, menurut dia, tidak mungkin hanya pemerintah yang mengatasi, tetapi masyarakatnya yang juga harus memahami bahwa situasi pandemi COVID-19 sekarang ini tidak main-main.

Agung mengatakan bila perlu diberlakukan sanksi kuat agar masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain, sering mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan cairan penyanitasi tangan hingga menjalankan prosedur bersin dan batuk dengan benar.

Penjelasan pada publik secara terus menerus soal bagaimana menjalankan normal baru atau adaptasi kebiasaan baru secara benar dengan tetap melakukan protokol kesehatan tersebut, menurut dia, menjadi sangat penting. Jajaran TNI/Polri ikut diturunkan, tidak bisa Satpol PP saja guna menekan penularan virus corona baru tersebut.

"Kita sadar sekali sebenarnya kondisinya seperti apa. Protokol kesehatan itu harga mati. Tokoh masyarakat perlu turut memberi penjelasan pada masyarakat," ujar dia.

Agung mengatakan tolok ukur suatu wilayah sudah dapat menjalankan normal baru tidak terlalu sulit sebenarnya, hanya memastikan indeks reproduksi penyebaran COVID-19 (RO) di bawah satu.

"Jawa Barat 0,63 tingkat reproduksi (COVID-19), Jakarta masih satu koma sekian. Bali juga masih di atas satu. Jadi secara ketat jalankan protokol kesehatan di lokasi-lokasi yang rawan terjadi penularan," ujar dia, menanggapi kondisi sejumlah daerah di Indonesia yang saat ini angka kasus positif COVID-19 masih cukup tinggi.

Menurut dia, apa yang menjadi semangat pemerintah pusat dalam upaya menurunkan angka penularan COVID-19 harus dilarikan ke daerah dengan cepat, termasuk juga dalam mengembalikan gairah perekonomian, salah satunya dengan membantu usaha kecil dan menengah (UKM) untuk dapat bertahan dalam kondisi krisis kesehatan yang berdampak ke sektor perekonomian.

Dalam kesempatan diskusi tersebut Agung Laksono juga sempat menanyakan kondisi pariwisata di Pulau Bali sekarang ini pada pewarta foto ANTARA I Nyoman Budhiana yang mengatakan kondisinya seperti mati suri. Upaya mengembalikan kembali geliat pariwisata yang memang menjadi penggerak utama perekonomian Pulau Dewata menjadi tantangan terbesar di tengah masih adanya penularan lokal.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga mendapat penjelasan kondisi masyarakat di masa pandemi COVID-19 di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
 


 


Pewarta : Virna P Setyorini
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Maura sempat ngobrol dengan Mayong sebelum meninggal

25 January 2022 14:44 Wib, 2022

Putri Nurul Arifin & Mayong meninggal dunia

25 January 2022 9:55 Wib, 2022

Pengacara Henry Indraguna dukung Dave Laksono jadi Ketua Umum Kosgoro

28 February 2021 9:12 Wib, 2021

Dewas LKBN ANTARA Mayong Laksono harap ANTARA jadi pusat informasi

15 June 2020 18:45 Wib, 2020

OJK: Pengaduan investasi bodong di Solo kosong

03 August 2018 7:52 Wib, 2018
Terpopuler

Baznas komitmen gunakan zakat untuk sejahterakan jamaah masjid

PERISTIWA - 21 November 2024 19:00 Wib

Pemkot Pekalongan masifkan edukasi pelajar waspada konten negatif

PERISTIWA - 23 November 2024 5:24 Wib

JNE sabet "Indonesia Most Trusted Companies Award 2024"

EKONOMI - 25 November 2024 9:13 Wib

Pilkada 2024, Sadewo optimistis menang lawan kolom kosong di Pilkada Banyumas

PERISTIWA - 6 jam lalu

Anggota komisi VII beri pendampingan advokasi pajak pada UD Pramono

PERISTIWA - 21 November 2024 19:19 Wib