Analisis gestur Jokowi ketika marah di hadapan para menteri

Senin, 29 Juni 2020 16:51 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi, Monica Kumalasari menganalisis bahasa tubuh Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta pada 18 Juni 2020 yang videonya dirilis, Minggu (28/6).

Dalam sidang tersebut, Jokowi memberikan teguran keras dan meluapkan kejengkelan karena belum ada kemajuan signifikan dari kinerja jajarannya selama tiga bulan terakhir.

Jokowi pun mengatakan ia bisa saja melakukan reshuffle atau membubarkan lembaga. Monica mengatakan, Jokowi bicara secara spontan tanpa teks selain mungkin catatan berisi poin-poin catatan pribadinya.

"Akan mengekspresikan perasaan seseorang secara lebih genuine," kata Monica di Jakarta, Senin.

Monica menganalisis gestur Jokowi berdasarkan lima kanal, yakni raut wajah, bahasa tubuh, suara, gaya verbal dan konten.

Dari ekspresi wajah yang bersifat universal, Monica menganalisis raut presiden sepanjang pembicaraan memperlihatkan banyak kesedihan yang terlihat dari gerakan alis dan bibirnya.

"Kemudian juga ada fear, rasa takut, kemudian yang paling dominan mengenai emosi marah," kata dia.

Emosi marah, kata Monica, sangat terlihat di awal meski presiden mencoba tetap tenang. Emosi itu terlihat dari bibir yang terlipat dan alis matanya.

Ekspresi itu jelas terlihat saat presiden mengatakan "ini sudah tiga bulan ke belakang dan bagaimana tiga bulan ke depan", "tidak ada progres secara signifikan" juga "ini saya pertaruhkan reputasi politik saya".

"Di awal-awal ini Pak Jokowi juga banyak mengatakan bahwa 'kita memiliki perasaan yang sama', itu lebih dari empat kali dikatakan seperti itu. Saya menganalisa bahwa ini cara beliau mengatakan 'Hei kenapa para menteri ini tidak berempati'."

Monica juga melihat ada ekspresi merendahkan yang sejalan dengan frase "kita harus memiliki perasaan yang sama" yang diucapkan berulang-ulang. Presiden terlihat geram karena para menteri tidak memiliki empati yang sama.

Dari bahasa tubuh, Jokowi menekankan apa yang ia katakan lewat gerakan. Ada gerakan-gerakan menunjuk dan menekan untuk menggarisbawahi apa yang ia ucapkan.

"Ada punctuation, seperti 'saya menggarisbawahi', saya juga melihat bahasa tubuhnya ada seperti memukul podium, walau tidak secara harafiah memukul, tapi ada gerakan tangan yang sampai kayak gemetar, yang mendukung kata-kata yang dikatakan oleh beliau."

Dalam hal suara, ada suara yang lebih rendah dan pelan, menunjukkan rasa kesedihan dan tidak yakin. Juga ada pitch suara yang meninggi seperti sudah berteriak yang menunjukkan kemarahan memuncak.

Sedangkan dari sisi gaya verbal, Jokowi banyak mengulang kata "krisis", "267 juta rakyat", "biasa-biasa saja" dan "extraordinary".

"Dalam kata ini menunjukkan analisa bahwa ini kondisinya tidak biasa tapi 'kenapa Anda semua para menteri menganggap ini suasananya normal dan biasa saja'."

Sementara dari sisi konten keseluruhan, ada jeda sepuluh hari dari pelaksanaan sidang hingga diunggahnya video yang mengatakan Jokowi mungkin akan melakukan reshuffle atau membubarkan lembaga, di mana departemen yang banyak disinggung adalah kesehatan serta ekonomi.

"Saya menganalisa bahwa dalam waktu sepuluh hari, kemudian baru dirilis, analisa saya adalah bahwa benar bahwa beliau akan melakukan hal ini," katanya.

"Dan kemarin minggu sore sudah dinyatakan, jadi konten secara keseluruhan adalah ini adalah pengantar bahwa beliau akan mengeluarkan kebiakan-kebijakan yang baru atau melakukan reshuffle maupun membubarkan lembaga," kata dia.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Triadi Machmudin saat dikonfirmasi, Minggu (28/6), mengatakan awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern.

"Namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru di-publish hari ini," kata Bey.
 

Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak

22 March 2024 14:14 Wib

Presiden Jokowi apresiasi reformasi internal Mahkamah Agung

20 February 2024 11:46 Wib

Presiden Jokowi sebut pertemuan dengan Surya Paloh untuk jadi "jembatan"

19 February 2024 9:57 Wib

Presiden Jokowi harap kemenangan Timnas eFootball Indonesia jadi inspirasi

07 February 2024 11:39 Wib

Presiden Jokowi tanda tangani keppres pemberhentian Mahfud Md

02 February 2024 15:11 Wib
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib